Mohon tunggu...
Tri Adhy Prabowo
Tri Adhy Prabowo Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mencoba berbagi dengan sesama.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Indahnya Magetan-Ku, Manisnya Kenanganku

25 Juni 2012   08:17 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:33 1349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_184410" align="alignleft" width="300" caption="Sarangan bentar lagi Dok pribadi"][/caption] Pernah terdengar di telinga kalian tentang kota magetan ? apa yang pertama kali terbesit dibenak kalian ? yupz.. pastilah telaga sarangan. Pernah kesana ? bagi yang belum silakan berwisata kesana menikmati indahnya telaga dan dikelilingi oleh perbukitan gunung lawu. Jika anda sudah pernah kesana, masih banyak kok tempat wisata lain yang tak kalah indah yang terletak di kaki gunung lawu ini. Siap untuk berwisata ?

Telaga sarangan terletak di kaki gunung lawu sekitar 30km dari pusat kota Magetan. Disepanjang perjalanan, anda akan disuguhi pemandangan alam bebas dan dikelilingi kebun strawberry. Jalan yang berlika-liku naik turun menambah tantangan tersendiri dalam berkendara. Disana jangan kaget jika anda menemui banyak penjual sate kelinci yang berjejer di sepanjang jalan menuju telaga.

Menurut legenda, telaga sarangan terbentuk oleh sepasang naga. Jaman dahulu didaerah sarangan telah hidup sepasang suami istri. Ketika sang suami pergi ke hutan untuk mencari kayu bakar, ia menemukan telur raksasa. Ia terkejut dan terpana melihat telur yang sebesar kepalan tangan itu, ia mengira itu adalah telur angsa hutan. Kemudian ia membawanya ke rumah untuk dimakan bersama istrinya. Setelah mereka memakan telur tersebut, seketika itu tubuh sepasang suami istri menjadi gatal-gatal yang sangat hebat. Sampai-sampai mereka berguling-guling ke tanah untuk menggaruk badannya. Keajaiban terjadi, perlahan-lahan mereka berdua berubah menjadi seekor naga dan terus menggeliat kegatalan, hingga terbentuklah cekungan. Disaat bersamaan muncul hujan lebat yang akhirnya menggenangi cekungan itu. Terbentuklah sebuah danau dan Sang naga pun tertanam ke dasarnya.

Banyak mitos yang ada di telaga sarangan, salah satunya yaitu sepasang kekasih tidak boleh berkunjung kesana dan menginjakkan kakinya disebuah pulau ditengah telaga. Jika hal itu dilanggar maka maut akan memisahkan mereka. Serem, tapi itulah mitos.

9 tahun yang lalu waktu aku masih duduk di kelas 3 SD, keluarga mengajakku berwisata. Perjalanan kami sekeluarga dimulai pukul 5 dini hari. Walau perjalanannya tidak terlalu memakan waktu namun supaya nanti bisa lebih lama beristirahat disana. Jarak tempuh sekitar 17km dari pusat kota magetan. Dengan mengendari minibus keluarga kami beserta rombongan teman kerja ayah berangkat bersama sama ke sarangan. Biaya masuknya waktu itu berapa ya, aku lupa. Tapi sekarang biaya masuknya per orang Rp.8000 ditambah pajak motor Rp.2000. [caption id="attachment_184401" align="alignnone" width="300" caption="sepanjang perjalanan Dok pribadi"]

13406062121542186310
13406062121542186310
[/caption]

Dalam perjalanan tak ada kata penat dan bosan, karena pemandangan yang begitu menyegarkan mata dan suasana segar menambah nikmat perjalanan. Jalan yang berliku-liku diteruskan oleh tanjakan dan turunan yang cukup curam menambah keasyikan tersendiri. Ditemani kebun strawberry disekitar jalan, ingin rasanya berhenti sejenak dan memetiknya.

Sesampai disana satu kata yang terucap yaitu, dingin. Yah, namanya juga wisata gunung. Kemudian langsung menuju ke hotel untuk check-in. hotel yang dipilih cukup mewah disana. Letaknya strategis dengan beraneka fasilitas dengan 2 tempat tidur yang kami pilih. Istirahat dulu deh buat acara makan malam nanti.

Keesokan harinya, petualangan akan dilanjutkan. Diawali dengan sarapan nasi pecel lauk telor goreng dari penjual keliling, menambah energy untuk memulai travel hari ini. Berjalan-jalan mengitari telaga yang lebih dari 1km. kemudian berpetualang mencari air terjun ditengah bukit.

Air terjun tersebut jaraknya kurang lebih 1km dari telaga. Dan jalan yang harus ditempuh pun hanya dengan berjalan kaki. Melewati persawahan, perkebunan bawang merah, dan sungai-sungai yang mengalir dipinggirnya. Butuh waktu kurang lebih 20menit berjalan kaki. Cukup menguras keringat dan tenaga. Kami pun harus memakai tongkat sebagai alat bantu berjalan. Karena tanjakan pun sering dilalui. Namun ketika sampai disana semua kelelahan dan keletihan yang dirasakan terbayar sudah. Percikan air yang jatuh dari ketinggian hampir lebih dari 100m sangat menyegarkan dan memanjakan mata kami. Tidak hanya berdiam diri, ayah menarikku untuk turun menikmati segarnya air. Dingin sekali rasanya, tapi aku merasa sangat nyaman bersama ayah. Dialah sosok yang membuatku tegar dan berani menghadapi dunia ketika aku sedah menginjak dewasa.

[caption id="attachment_184402" align="alignnone" width="300" caption="rindu saat saat bersama ayah. Dok pribadi"]

1340606384503260748
1340606384503260748
[/caption]

Masih disekitaran air terjun, setelah berdingin-dingin dengan air pegunungan, saatnya menikmati lezatnya sate kelinci. Dengan rasa yang gurih dan aroma yang harum menambah nafsu makan kami, ditemani lontong dan teh hangat tentunya. Menambah semangat untuk perjalanan pulang yang sangat panjang. Yah, harus capek jalan kaki lagi.

Tak lekas ke hotel, kami mencari cinderamata untuk dibawa pulang buat oleh-oleh. Baju itu wajib, baju khas sarangan dengan tulisan dan gambar telaga sarangan tentunya. Gantungan kunci juga ada, banyak aneka oleh-oleh yang dijajakan. Inginnya membeli semua, tapi uangnya mepet. Hehehe.

Sampai di hotel tepat pukul 13:00. Ternyata yang lain sudah bersiap siap ntuk check-out. Sembari menunggu ayah check-out, aku dan ibu merapikan barang-barang kami. Harus berpisah dengan telaga pasir ini.

Perjalanan pulang tak kalah menyenangkan. Kami dikejutkan lagi oleh kebun strawberry. Tak seperti biasanya waktu aku lewat situ. Si pak tani ternyata lagi menyiram tanamannya. Bukan sekedar menyiram tanaman biasa, melainkan menggunakan alat siram otomatis seperti air mancur. Wuiih, kejadian yang langka bagiku.

[caption id="attachment_184404" align="alignnone" width="300" caption="kebun strowberry. Dok pribadi"]

1340606583198942331
1340606583198942331
[/caption]

Okee. Turun sebentar, mau beli ? cukup berfoto-foto saja. Hehehe. Sebenarnya bisa lho membeli strawberry sekalian memetiknya langsung dari kebun. Jadi bisa belajar memetik dan memilih strawberry. Tertarik bukan ?

Mobil kami terhenti ke sebuah pasar sentra jeruk pamelo. Jeruk pamelo merupaka jenis jeruk yang dikembangbiakkan di kota Magetan sekaligus menjadi ikon kota Magetan. Jerok pamelo mempunyai ukuran yang sangat besar dibandingkan dengan jeruk biasanya. Memiliki rasa manis keasam-asaman. Kulitnya pun juga tebal, untuk mengupasnya harus menggunakan pisau.

[caption id="attachment_184405" align="alignnone" width="300" caption="Jeruk Pamelo Khas Magetan. Dok pribadi"]

1340606757914841461
1340606757914841461
[/caption] [caption id="attachment_184408" align="alignnone" width="300" caption="banyak ya jeruk pamelo milikku ?. Dok pribadi"]
1340607087265493531
1340607087265493531
[/caption]

Capeekkk, itu kata yang keluar dari liburanku ini. Tapi tidak sebanding dengan pengalaman dan keceriaan yang kami dapatkan. kenangan yang hanya sekali seumur hidup, dan belum terulang bahkan terganti sampai saat ini. Semoga suatu hari nanti setelah aku dewasa bisa liburan lagi seperti ini bersama keluarga dan lebih indah tentunya.

Akhirnya 9th berlalu diusia saya yang ke 20th, saya berkesempatan mengunjungi wisata di Magetan lagi. Namun kali ini saya bersama teman teman. Teringat kenangan manis bersama sang Ayah dulu.

[caption id="attachment_184433" align="alignnone" width="300" caption="lika liku naik turun perjalanan. Dok pribadi "]

1340610354196656863
1340610354196656863
[/caption] [caption id="attachment_184431" align="alignnone" width="300" caption="dibalik gunung. Dok pribadi"]
13406100081632544856
13406100081632544856
[/caption] [caption id="attachment_184434" align="alignnone" width="576" caption="jepret jepret dulu. Dok pribadi"]
13406104592072998245
13406104592072998245
[/caption] [caption id="attachment_184435" align="alignnone" width="576" caption="air terjun cemoro sewu. dok. pribadi"]
13406105561397593169
13406105561397593169
[/caption] [caption id="attachment_184437" align="alignnone" width="576" caption="melepas penat. Dok pribadi"]
1340610660282168791
1340610660282168791
[/caption] [caption id="attachment_184438" align="alignnone" width="576" caption="makan siang dulu. Dok pribadi"]
13406107421215437214
13406107421215437214
[/caption] [caption id="attachment_184411" align="alignnone" width="300" caption="nulis di gunung Dok pribadi"]
13406074891105384760
13406074891105384760
[/caption] Teman, mau kan berlibur ke tempatku ?
Opera Travel Blog Competition
Opera Travel Blog Competition

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun