Kita juga tidak berharap kondisi terbalik terjadi pada kata "Habib". Yang hanya karena ulah segelintir orang, makna Habib yang kita maknai dalam konteks penghormatan pada keturunan Nabi Muhammad SAW menjadi rusak. Dalam ilmu bahasa fenomena ini disebut dengan peyorasi. Dimana peyorasi itu sendiri bermakna pengkasaran terhadap  suatu istilah yang sudah dianggap santun.
Semoga kondisi tersebut tidak menjadi kenyataan. Dan juga kita terus berharap bahwa dalam waktu dekat para gerombolan itu segera ditindak oleh aparat penegak hukum. Dan tetap yakin bahwa ada skenario pemerintah untuk menjebloskan para mulut ember yang merusak ruang publik kita dengan kata-kata kasar itu ke dalam penjara.
Ternate, 18 November 2020