Mohon tunggu...
Adhy Nosho
Adhy Nosho Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Dia yang Bukan Saudaramu Dalam Keimanan, Adalah Saudaramu Dalam Kemanusiaan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Lonte Versus Habib

19 November 2020   04:21 Diperbarui: 19 November 2020   04:37 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : Insert live.com


Coba diantara kalian ingat-ingatlah waktu masa kecil anda ! Pernahkah kata ini mohon maaf sebelumnya, kata "Lonte" kalian ucapkan ? Pastilah cubitan, tendangan, sapu ijuk, penutup panci atau barang- barang lainnya mendarat dengan mulus ditubuh anda.

Atau coba saja anda berteriak "lonte" dikerumunan orang atau di ruang publik. Pasti anda dituding memiliki masalah dengan kejiwaan anda. Dan bisa jadi anda ditegur. Saya yang nulis ini saja serasa mau muntah, lalu bagaimana dengan anda yang membacanya. Ada perasaan ngeri-ngeri sedap pastinya. Karena mengucapkan kata itu terasa berat. Kita pasti teringat ibu kita dan saudara perempuan kita. 

Begitulah pelajaran akhlak paling mendasar yang diajarkan di rumah dan lingkungan sekitarnya. Cara kita bertutur kata semua dibungkus dengan kesantunan. Kata-kata kotor begitu dijaga untuk tidak diucapkan. Bayangkan, kita tidak pernah melihat sosok perempuan PSK. Tapi kata "lonte" sama sekali dilarang untuk diucapkan.

Berbeda dengan sekarang ini, tampil beberapa orang bertampang agamis. Mulutnya paling sering mengucapkan teks-teks suci namun mengucapkan kata "lonte" begitu fasihnya di acara Maulid Nabi Muhammad SAW. Nabi yang terkenal dengan akhlaknya yang paling baik. Tentu saja kita bertanya nabi siapa yang mereka ikuti ?

Dari atas mimbar, umpatan-umpatan buruk lainnya tak segan-segan mereka keluarkan. Doa-doa bernuansa keburukan bertebaran diseluruh ruang acara. Tentu saja kita akan bertanya Islam seperti apa yang mereka ajarkan ?

Kita semua tahu peristiwa itu. Siapa lagi kalau bukan perseteruan antara Habib Rizieq versus Nikita Mirzani. Perseteruan itu memunculkan nama lain yaitu Maher At Thuwailibi yang tak kalah dengan mulut kotornya.

Ruang publik dikotori dengan ucapan-ucapan mereka yang menjijikkan terutama dari mereka yang tampang agamis itu. Pelajaran akhlak macam apa yang harus kita ambil dari kelompok mereka yang paling semangat tereak Revolusi Akhlak itu ?

Katanya si Habib Rizieq datang melakukan revolusi akhlak. Tentu ini membuat kita tertawa ngakak. Mana mungkin revolusi akhlak akan terwujud jika sang nakhoda saja tidak berakhlak. Bukannya dia pergi meninggalkan banyak kasus dan pulangnya juga banyak bikin kegaduhan. Saya dan anda mungkin saja heran, orang seperti itu kok ada pendengarnya ?

Kita yang berakal sehat tentu saja khawatir dengan viralnya kisah perseteruan Habib Rizieq Shihab versus Nikita Mirzani itu. Khawatir bahwasanya dahulu kala, kata "Lonte" adalah kata yang paling kasar.

Tapi setelah kejadian Habib Rizieq Shihab versus Nikita Mirzani menjadi viral, kata tersebut  akan naik kasta atau naik derajatnya sehingga dengan entengnya kita mengucapkan kata itu. Fenomena seperti ini dalam ilmu bahasa disebut dengan proses Ameliorasi.

Ameliorasi itu sendiri adalah perubahan makna suatu kata yang membuat kata tersebut menjadi lebih sopan, lebih halus dari kata yang digunakan sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun