Mohon tunggu...
Adhye Panritalopi
Adhye Panritalopi Mohon Tunggu... profesional -

Alumni Fak. Hukum Univ. Hasanuddin Makassar#Penyair dari Komunitas Halte Kayu Makassar#Penulis tetap di www.negarahukum.com# "AKAN ada banyak "WARNA" sebagi pilihan, tapi seorang SARJANA HUKUM harus berani menerima "HITAM dan PUTIH" sebaggi REALITA" ___Twitter @adhyjudo__FB: Adhye Panrita Lopi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Musibah

6 Januari 2019   18:24 Diperbarui: 6 Januari 2019   18:29 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(gambar:voa-islam.com)

ia datang
disambut kritik namun tak matang
oleh tuan berlidah luka
yang ludahnya bau cuka
berkumur cela dan hujat penat
karena bakat dan mungkin minat

ia datang
disambut doa diakhir petang
oleh tuan pencari untung
bermodal janji dan puntung
ramailah jagad seumpama pesta
yang satu berdoa yang lain berebut tahta

ia datang
disambut cemas penjual kutang
teman dekat tuan penagih hutang
karena ambisi melewati gerbong
yang lain di panggilan cebong
hari-hari pun kini di isi bohong

***
AdhyPanrita

Negeri Para Daeng, 06 Januari 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun