(Ilustrasi:Â putianggraini.wordpres.com) **sejak alam menyiapkan pisau-pisau kematian kulihat manusia makin asyik memainkan pisau itu mereka lalu mengiris-iris buku takdirnya sendiri mereka hendak mengubah buku itu menjadi buku harian:sudahkah kau catatkan duka hati di sana tuan?_ dan pintu-pintu kuburan memanggil lara meraung-raung dari balik pintu bencana banjir, dzunami, gempa bumi, letusan gunung merapi:cukup, sampai disini saja !_ bibir pucat ludah beku telinga jadi tuli sementara mata memelototi keranda kematian satu persatu saudara mereka masuk ke dalamnya_ oh Tuhan, ampunkan segala dosa jika bencana itu datang sebagai pengingat buat kami yang melihatnya jadi teringat :petunjukMu jelas!_ oh Tuhan, ampunkan segala dosa jika bencana itu datang sebagai terguran buat kami yang melihatnya jadi sadar :kuasaMu sungguh !_ oh Tuhan, ampunkan segala dosa jika bencana itu datang sebagai azab buat kami yang melihatnya jadi taubat :Maha benar Engkau dengan janjiMu, ya Rabb ! ampun !________________________
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H