Mohon tunggu...
Adhiyatma Dwi Putra
Adhiyatma Dwi Putra Mohon Tunggu... -

Easy Going | Pecinta Kopi Hitam | Bercermin Lalu Pandang Siapa Diri Anda | Sekjen @LSMPSK | Kord. Fundrising @EHBekasi | I'm GusDurian\r\nBekasi · adhiyatmadp.tumblr.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jurus Maut Partai Menjelang Pemilu?

16 November 2013   12:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:06 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Demokrasi telah merubah sistem pemerintahan indonesia dalam pemilihan Umum. masih ingatkah anda di jaman orba Partai ada berapa? itu hanya ilusi bagi di jaman orba dan sudah tahu pemenangnya siapa. Memasuki Era Demokrasi di Indonesia, berbondong bondong dari politikus,purnawirawan hingga pengusaha mendirikan Partai, dari partai A sampai Z ada semua dan visi misinya pun sama semua "Pro Rakyat" katanya. tak habis pikir sangat gampang mendirikan partai-partai instan dengan mudah, Anda pikir sendiri?

menjelang pemilu semua partai sibuk dengan sendirinya sampai melupakan Bangsa ini,yang hanya memikirkan egonya masing-masing. memang partai adalah alat untuk berpolitik di negara Demokrasi, tapi kita harus mengingatkan bahwa partai pun punya tanggung jawab dalam kepemerintahan.

Jurus-jurus maut saat menjelang Pemilu. anda lihat di jalan, gang, pemukiman hingga sampai stadion bola pun ada poster-poster besar atau baliho yang membuat hilangnya keindahan kota, padahal belum memasuki kampanye tapi anehnya sudah bertebaran muka-muka calon pemimpin yang tidak tahu tempat harus mengenalkan dirinya.

tak kala hebatnya jurus menjelang pemilu di jaman media sekarang, anda lihat mereka-mereka yang sangat terobsesinya ingin menjadi Pemenang. iklan pun setiap jam muka dia lagi dia lagi,sampai bosan lihatnya. peraturan KPU pun tak jelas dan di bilang aneh,tak mampu mengatur Partai taat pada aturan yang ada. kita harus membuka mata dan harus pahami visi misi calon-calon yang ada, jangan sampai tertipu dan jangan lagi uang 50ribu 5 tahun kita sengsara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun