Mohon tunggu...
Vito Adhityahadi
Vito Adhityahadi Mohon Tunggu... -

wartawan lifestyle, bass player. gemar menulis feature, penyuka musik, rock n roll, funk, blues, dan reggae. \r\ni'm always in my soul

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Mogok Makan Demi Sepak Bola

22 Mei 2015   04:41 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:44 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_384813" align="aligncenter" width="490" caption="Sejumnlah mahasiswa melakukan aksi mogok makan di depan gedung Kemenpora, Jakarta Selatan, Rabu (20/5). "][/caption]

Jakarta,- Front Mahasiswa Pembela Rakyat (FMPR) melakukan aksi mogok makan di depan kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora)pada Rabu (20/5). Aksi tersebut merupakan tuntutan agar Imam Nahrawi turun dari jabatannya selaku Menteri Pemuda dan Olahraga.

Gejolak sekelompok masyarakat ini oleh sebab situasi sepak bola Indonesia yang belum juga menemukan jalan keluar. Setelah beberapa waktu lalu Menpora membekukan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia. Aksi mogok makan itu rencananya akan dilakukan hingga Jumat (22/5).

Koordinator lapangan (korlap) demonstran, Ibrahim mengungkapkan, mogok makan itu merupakan bentuk kekecewaan mereka terhadap Menpora karena melemahkan semangat pemuda dalam persepakbolaan Indonesia.

"Aksi ini adalah bentuk kekecewaan kami terhadap Kemenpora yang tidak mendukung kemajuan pemuda. Buktinya, konflik sepak bola Indonesia semakin runyam. Untuk itu, kami meminta agar Menpora turun dari jabatannya," ujar Ibrahim di depan Kantor Kemenpora, Rabu (20/5).

Selain itu, Ibrahim mengkritisi sikap Kemenpora dan PSSI yang tidak bersinergi untuk memajukan sepak bola Indonesia. Menurutnya, jika kedua lembaga itu, lebih baik dibubarkan saja.

"Kami hanya ingin melihat olahraga khususnya sepak bola di Indonesia bisa maju. Jika kedua lembaga itu tidak bersatu, lebih baik dibubarkan saja," ujar Ibrahim.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun