Mohon tunggu...
Adhitya Tri Arifianto
Adhitya Tri Arifianto Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Ada kalanya menjadi pribadi bodoh dan yang paling bodoh untuk menjadi seorang yang pintar dan cerdas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hujan dan Tuhan

18 Desember 2013   14:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:46 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hujan kau datang

Hujan kau kemari

Apa tujuanmu ini?

Apa hanya untuk singgah begitu saja?

Atau mungkin bahkan

Kau datang hanya untuk mencicipi manisnya dunia?

Aku tidak tau

Beberapa detik aku kau peluk dengan airmu

Beberapa menit kau merasakan tubuhku

Beberapa jam kau bersetubuh dengan nafsuku

Lalu...

Aku menemukan maknamu

Maknamu

Makna tentang kepastian adanya berkah

Makna tentang adanya rindu

Rindunya air akan tanah subur ini

Tapi

Hanya satu yang belum aku cerna

Bagaimana jika kau datang disaat kebenaran dipertanyakan?

Kebenaran tentang berkah Tuhan

Kebenaran tentang air dan tanahnya

Bisakah kau menjawabnya sembari menikmati aku?

Silahkan!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun