Di seluruh dunia, berbagai keyakinan dan pandangan tentang supernatural dan makhluk halus telah ada sejak zaman dahulu kala. Beberapa keyakinan ini kadang-kadang dipahami sebagai bagian dari ajaran agama tertentu. Salah satu pandangan yang muncul di beberapa kalangan adalah bahwa "muslim sejati tidak bisa melihat makhluk halus tak kasat mata."
Sebagai muslim, tapi belum bisa mengakui sebagai muslim sejati apalagi taat, saya masih terheran-heran mengapa saya tidak bisa melihat ataupun sekedar merasakan hawa keberadaan "mereka". Ya walaupun saja jika diberi kesempatan untuk dibukakan mata batin, saya akan menolak.
Hal yang mendasari mengapa saya menulis artikel ini adalah kebingungan saya saat menanggapi ataupun hanya mendengar cerita dari kawan-kawan saya yang mengalaminya, bahkan tatkala itu saya juga bersama dengan kawan-kawan sekaligus.
Padahal beberapa dari kawan-kawan ini saya nilai memiliki ilmu agama jauh dari saya. Bahkan saat saya sedang bekerja hingga dini hari dikarenakan lemburan saat itu, saya dengan salah satu anak PKL mendapatkan cerita pengalaman yang dialami oleh boss saya semasa mudanya, Padahal jika dibandingkan dengan mereka, ilmu agama saya terbilang sangat cetek dan jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu dalam artikel ini, kita akan membahas kontroversi di sekitar pandangan ini dan menguraikan berbagai perspektif yang ada.
1. Makhluk Halus dalam Islam:
Dalam agama saya, Islam, keyakinan tentang makhluk halus, seperti jin dan malaikat, adalah hal yang umum. Al-Quran dan Hadis mengandung banyak referensi tentang makhluk ini. Misalnya, Al-Quran menyebutkan tentang jin dalam berbagai surat, sementara malaikat dikaitkan dengan berbagai tugas di dalam agama Islam.
Hal itu juga menimbulkan pertanyaan, jin berada di alam yang tak bisa dijangkau oleh mata manusia. Meski mereka mampu melihat kita. Namun, mungkinkah manusia berkesempatan melihat jin?
Dikutip dari KonsultasiSyariah, Jawabannya adalah mungkin. Namun tidak dalam wujud aslinya, yaitu ketika jin menjelma menjadi manusia atau hewan. Tak ada seorangpun yang mampu melihat jin dalam wujud aslinya kecuali para Nabi. Selain Nabi, mereka mampu nelihat jin tatkala jin menjelma menjadi manusia atau hewan.
Dalilnya adalah firman Allah 'azza wa jalla: