Juventus adalah salah satu klub sepak bola terkenal di Italia dan Eropa. Klub ini berbasis di Turin, Italia, dan dikenal dengan julukan "I Bianconeri" (The Black and Whites) dan "La Vecchia Signora" (The Old Lady).
Juventus memiliki sejarah yang kaya dan telah memenangkan banyak gelar domestik dan internasional, termasuk Serie A (Liga Italia) dan Liga Champions UEFA. Klub ini juga dikenal karena memiliki pemain-pemain terkenal seperti Antonio Conte, Zinedine Zidane, Alessandro Del Piero, Filippo Inzaghi, hingga Cristiano Ronaldo di masa lalu.
Namun kali ini, kita tidak akan membahas tentang Klub Juventus. Melainkan Fans Juventus yang sering disebut Juventini (lainnya; Juventino, Juventina, Juvendonna).
Dalam dunia sepakbola, kesetiaan adalah pilar yang kokoh yang memegang hubungan antara klub dan penggemarnya oleh sebab itu sebuah kesetiaan dalam sepak bola sangatlah berharga.
Di tengah persaingan yang sengit, banyak yang memilih setia pada klub favorit mereka seumur hidup. Karena bagi banyak penggemar Juventus, klub ini bukan hanya sebuah tim sepakbola, melainkan bagian dari identitas mereka. Seperti kata Legenda Timnas Belanda dan Arsenal, Dennis Bergkamp: "Ketika anda mulai mendukung sebuah klub, anda tidak mendukungnya karena piala, pemain, atau sejarah. Anda mendukung karena anda menemukan diri anda pada klub tersebut."
Meskipun dari segi permainan klub-klub Liga Italia dikenal sebagai Klub Defensif dimana mereka tidak seagresif Liga Inggris yang memiliki gaya permainan cepat. Hal ini membuat klub-klub Italia seolah-olah memiliki pemain yang tidak bisa mengandalkan stamina dan kecepatan serta gaya permainannya yang tidak cocok untuk grasak-grusuk. Namun tetap saja, banyak fans yang tetap mendukung klub-klub asal Italia ini.
Oleh sebab itu, melalui artikel ini akan saya ingin mengungkapkan pendapat saya yang tentunya dari Perspektif seorang Juventini mengenai sejauh mana kesetiaan fans Juventus terhadap klub favorit, terutama dalam menghadapi masa-masa sulit.
"Darimana kepercayaan mereka mengenai arti sebuah kesetiaan?"
Penghubung Antar Generasi
Klub Juventus (sebenarnya termasuk klub Italia lainnya) sering kali dianggap sebagai klub bapak-bapak. Entah sejak kapan Serie A dilabeli sebagai Klub Bapak-Bapak walaupun memang faktanya mayoritas penggemarnya adalah orang-orang berusia 30 tahun ke atas. Hingga sekarang, masih banyak penggemar yang setia mendukung dan menyaksikan klub-klub negeri Menara Pisa kesayangan mereka itu.
Walaupun anak-anak mereka lebih memilih klub dari Liga Inggris maupun Liga Spanyol. Namun ada juga fans Juventus yang menjaga tradisi demi meneruskan ke generasi berikutnya. Banyak anak muda tumbuh dengan bercerita tentang legenda-legenda seperti Del Piero, Buffon, dan Nedved dari Kakek-Nenek hingga orang tua mereka. Ini menciptakan ikatan yang kuat antara keluarga dan klub, membuat kesetiaan terhadap Juventus menjadi warisan yang berharga.
Masa Sulit: Ujian Sejati Kesetiaan
Banyak sekali dari kita yang mendengarkan kata-kata semacam ini; "Pria Mana Lagi Yang Harus Ku Percaya, Semua Pria Sama Saja. Tukang S*lingkuh." Sebagai seorang Juventini, jika kami mendapatkan pernyataan semacam itu tentunya kami akan menyodorkan beberapa nama dari Pemain Juventus yang sangat kami hormati karena kesetiaan mereka yang luar biasa.
Karena Juventus memiliki Julukan "Si Nyonya Tua" mari kita sebut bahwa Juventus adalah seorang Wanita.
"Lelaki sejati tidak akan pernah meninggalkan wanitanya." -Alessandro Del Piero
Tentunya ucapan Del Piero itu sangat cocok untuk menggambarkan para pemain Juventus seperti Alessandro Del Piero, Gianluigi Buffon, Giorgio Chiellini, Pavel Nedved, David Trezeguet, dan Mauro Camoranesi yang tetap setia kepada klub saat Juventus mengalami skandal pada tahun 2006 lalu sehingga harus mendapatkan hukuman yaitu turun kasta ke Serie B. Mereka memilih untuk tetap bersama Juventus dan membantu klub tersebut mendapatkan promosi kembali ke Serie.
Padahal ketika Juventus turun kasta, mereka memiliki banyak penawaran dari klub lain untuk dibela. Seperti Del Piero, Saat Manchester United masih dipimpin oleh Sir Alex Ferguson. Ia dilirik oleh Ferguson untuk ikut bersamanya ke Old Trafford.
Namun sayangnya, ia menolak dengan baik tawaran tersebut tanpa menghilangkan rasa hormat terhadap Ferguson. Tentunya Kesetiaan semacam itu sangat dihargai para fans Juventus, hingga menjadi contoh baik yang mencerminkan loyalitas yang tinggi.
PENUTUP:
Kesetiaan menjadi fans Juventus bukan hanya tentang sepakbola; itu adalah perasaan identitas, tradisi keluarga, dan warisan budaya. Kesetiaan yang mendalam ini menjadi ciri khas fans klub ini dan merupakan salah satu yang membuat Juventus menjadi salah satu klub sepakbola terbesar di dunia. Sehingga, menjadi bagian dari keluarga Bianconeri adalah sebuah kehormatan dan kebanggaan yang tidak ternilai harganya bagi semua yang mencintai sepakbola.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H