"The Sea Beast" merupakan film animasi petualangan terbaru di Netflix disutradarai oleh Chris Williams yang juga pernah terlibat dalam penggarapan animasi populer seperti "Bolt" (2008) dan "Big Hero 6" (2014).
Animasi ini akan mengajak kita menuju petualangan di lautan lepas dengan monster-monster berbahaya. Cerita ini mengingatkan kita terhadap petualangan Hiccup di film "How To Train Your Dragons". Dimana film tersebut berisikan tentang peradaban manusia yang terancam oleh keberadaan monster. Membuat manusia memburu monster demi keselamatan pesisir pulau yang menjadi tempat tinggal mereka.
Karl Urban, yang terkenal berperan sebagai Billy Butcher dalam serial The Boys berkesempatan mengisi suara karakter pada film ini sebagai Jacob Holland. Jacob adalah seorang pemburu monster laut handal di The Inevitable, kelompok pemburu monster terkenal di bawah pimpinan Kapten Crow (Jared Harris).
Sudah banyak monster laut yang mereka buru, aksi-aksi kepahlawanan mereka telah ditulis ke dalam sebuah buku epos, namun masih ada satu target yang masih belum dapat mereka taklukan, yakni Red Bluster. Ukuran tubuh Red Bluster sendiri membuat monster lain nampak kerdil, ditambah kemampuan menciptakan pusaran raksasa, membuat Red Bluster amat ditakuti. Akibat buku epos tersebut, Petualangan Jacob akhirnya dimulai ketika ada seorang gadis cilik menyusup ke kapal mereka untuk menyaksikan aksi-aksi The Inevitable memburu para monster laut.
Sayangnya. Arah alur cerita ini bisa ditebak. Maisie akan menyadari bahwa monster laut sebenarnya bukan ancaman, lalu berusaha menyadarkan orang-orang agar tak lagi menebar kebencian terhadap monster-monster laut tersebut. Seperti kisah Hiccup dan Toothless.
Yang disukai oleh penulis adalah karakter Maise Brumble. Walaupun film ini bukan dari bagian Walt Disney Animation, penulis merasakan bahwa Maisie Brumble seperti seorang Disney Princess yang kelak akan menjadi wanita yang pemberani dan tangguh selayaknya Moana atau Pocahontas. Tapi tentu yang akan paling membekas dalam ingatan adalah visualnya. Kualitas animasinya kelas satu serta desain-desain para monster yang tidak terlalu mengerikan karena seperti hasil modifikasi wujud hewan dari dunia nyata.
Penulis cukup menyukai film ini walaupun film ini dibuat sebagai film anak-anak, dengan lebih banyak dibutuhkan porsi pengenalan karakter melalui aksi daripada narasi. Tapi keberadaan film ini cukup menjadi momok menakutkan untuk beberapa orang dewasa yang memiliki fobia tertentu. Seperti penulis sendiri yang awal mulanya hanya merasakan kengerian terhadap sebuah kedalaman air tanpa mengetahui istilahnya.
Beberapa waktu yang lalu setelah menyelesaikan menonton film ini, beberapa konten di media sosial mengunggah cuplikan kemunculan Red Bluster ketika Maisie dan Jacob jatuh ke laut kemudian mereka saling bertatap-tatapan dengan imbuhan backsound yang creepy hingga membuat ketakutan semakin menjadi-jadi. Setelah saat itulah saya mengetahui istilah Thalassophobia melalui kolom komentar. Thalassophobia adalah jenis fobia spesifik yang melibatkan rasa takut yang terus-menerus dan intens terhadap perairan luas dan dalam seperti lautan dan samudera.
Film ini cukup membuat sebuah sindiran yang bagus, dimana Buku epos sebelumnya yang menggambarkan aksi-aksi heroik namun sebenarnya hanyalah buku yang berisikan kebohongan-kebohongan. Sound Familiar?
"History has been written by the victors" ["Sejarah ditulis oleh para pemenang"].
Animasi ini sangat cocok ditonton bersama keluarga, namun seperti yang sudah penulis sebutkan bahwa film ini kurang bahkan tidak cocok untuk pengidap phobia Thalassophobia akut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H