Mohon tunggu...
Adhitya Heriadi
Adhitya Heriadi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

a woman in the making

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Bidan Pakai USG, Apakah Dibolehkan?

25 April 2014   03:45 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:13 8284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1398346847918865270


Kata USG pasti sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat khususnya bagi para ibu hamil. Ya, USG merupakan kepanjangan dari Ultrasonography yaitu alat yang prinsip dasarnya menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi yang tidak dapat didengar oleh telinga kita. Dengan alat USG ini sekarang pemeriksaan organ-organ tubuh dapat dilakukan dengan aman (tidak ada Efek radiasi). Sehingga jika digunakan untuk pemeriksaan kehamilan aman bagi si bayi. USG biasanya digunakan oleh dokter namun itupun tidak sembarang dokter bisa menggunakan sebelum ia mendapatkan pelatihan dan ilmu mengenai penyakit dalam dan USG. Baru-baru ini kemudian banyak bidan yang melangkah lebih maju dengan menggunakan USG dalam praktiknya. Kemudian muncul pro dan kontra mengenai izin bagi bidan untuk menggunakan USG. Dari survey saya, beberapa bidan di daerah dan di puskesmas menjawab mereka tidak berani menggunakan USG bukan karena tidak bisa melainkan takut tidak diperbolehkan karena izinnya belum jelas.

Salah satu standar kompetensi yang harus dimiliki bidan adalah mampu mengembangkan diri dengan mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi terkini. Berikut adalah dasar-dasar yang dapat dijadikan rujukan untuk standar kompetensi dan melihat kebolehan bidan dalam penggunaan USG :

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 230/Menkes/SK/2010 tentang kurikulum

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1796 tahun 2011 tentang sertifikasi tenaga kesehatan

Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1464/Menkes/X/2010 tentang izin dan penyelenggaraan praktik bidan

International Confideration of Midwives , Essential Competencies for Basic Midwifery Practices, 2011

Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 828/Menkes/SK/IX/2008 tentang standar pelayanan minimal bidang kesehatan di kabupaten/kota

Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 1 tahun 2008 tentang jabatan fungsional bidan

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 938 tahun 2007 tentang standar asuhan kebidanan

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 369/Menkes/III/2007 tentang standar profesi bidan

Hasil kongres bidan tahun 2012 menyatakan bahwa bidan diperbolehkan menggunakan USG sesuai dengan batas-batas kompetensinya, hasil USG tidak boleh digunakan untuk mendiagnosa, hanya untuk memastikan posisi janin saja kurang lebihnya, dan dalam menggunakannya sangat dianjurkan bahkan harus bidan melakukan pelatihan, kursus, atau training USG  terlebih dahulu. USG yang boleh digunakan bidan hingga saat ini baru sampai USG 2 dimensi saja. Salah satu manfaatnya bagi bidan adalah efisiensi waktu, jika secara manual mengetahui posisi bayi dalam kandungan akan memakan waktu yang lebih lama bahkan bisa mecapai setengah jam per pasien dibandingkan dengan menggunakan USG, bayangkan jika sang bidan memiliki banyak pasien yang antri, dengan efisiensi waktu tersebut juga bidan dapat menerima pasien lebh banyak daripada sistem manual yang pastinya akan memperoleh keuntungan yang lebih dibanding jika manual dari segi finansialnya.

Saat ini saya lihat sudah terdapat beberapa jasa pelatihan USG Antenatal Care yang tersebar promosinya di dunia maya, salah satunya saya temukan sebuah penyedia jasa pelatihan USG Antenatal Care yang bersertifikat dengan fasilitas yang cukup sepadan dan baik yang dapat ditemukan kontaknya secara lengkap di twitter dengan nama akun @MarrlynMedic , secara sekilas dapat kita telusuri dahulu dari tweet-tweet yang ada untuk mencari tahu dengan cara gratis via dunia maya. Kurang lebihnya hanya ini informasi yang dapat saya berikan dari hasil riset saya, semoga bermanfaat bagi dunia kesehatan :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun