Mohon tunggu...
Adhitya salmanalfarisyi
Adhitya salmanalfarisyi Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hallo

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Sejarah Mata Uang Euro dan Kesamaannya dengan Wacana Penggabungan Mata Uang Wilayah ASEAN

6 Maret 2024   13:18 Diperbarui: 6 Maret 2024   13:47 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.jurnal.id/id/blog/transaksi-valas-sbc/Input sumber gambar

Sejarah mata uang Euro dimulai pada tanggal 1 Januari 1999, tetapi secara fisik baru dipakai pada tanggal 1 Januari 2002. Mata uang Euro ini merupakan hasil dari tujuan Uni Eropa untuk memiliki mata uang tunggal di kawasan sejak 1960. Kehadiran mata uang Euro pada 1 Januari 1999 merupakan cerita akhir dari tujuan tersebut.

Penggunaan mata uang Euro resmi dimulai pada 1 Januari 1999, dan pada tanggal tersebut Eropa kembali bersatu sejak Charlemagne (742-814) berkuasa. Penggunaan mata uang tunggal dapat mendorong perdagangan dengan menekan fluktuasi valuta asing dan juga mengurangi risiko terhadap kebijakan moneter yang berbeda-beda di negara-negara Uni Eropa.

Terjadinya penggabungan mata uang di suatu wilayah memiliki beberapa manfaat yang menguntungkan, seperti:

  • Pengurangan risiko : Penggabungan mata uang dapat mengurangi risiko terhadap kebijakan moneter yang berbeda-beda di negara-negara tersebut .
  • Peningkatan kinerja ekonomi : Penggabungan mata uang dapat mengurangi perbedaan dalam kinerja ekonomi antara negara-negara tersebut .
  • Peningkatan integrasi ekonomi : Penggabungan mata uang dapat mengintegrasikan lebih kuat negara-negara tersebut, yang dapat menginspirasi lebih banyak investasi dan perdagangan antara negara-negara tersebut .
  • Peningkatan daya saing : Penggabungan mata uang dapat mengurangi perbedaan dalam daya saing antara negara-negara tersebut .
  • Peningkatan home bias : Penggabungan mata uang dapat mengurangi home bias, yang merujuk pada tingkat investasi dalam negara sendiri oleh pemegang uang domestik .
  • Peningkatan daya tahan ekonomi : Penggabungan mata uang dapat membantu negara-negara tersebut untuk menangani dampak negatif dari krisis ekonomi, seperti krisis 2008 .

Tidak hanya itu, penggabungan mata uang juga dapat membantu mengurangi biaya transaksi antara negara-negara tersebut, yang dapat membantu memperkuat perdagangan internasional .

Penggabungan mata uang dapat mempengaruhi fluktuasi valuta asing, terutama dalam pasar perdagangan internasional. Penggunaan mata uang tunggal dapat mendorong perdagangan dengan menekan fluktuasi valuta asing dan juga mengurangi risiko terhadap kebijakan moneter yang berbeda-beda di negara-negara Uni Eropa.

Fluktuasi kurs nilai tukar mata uang biasanya disebabkan oleh gejolak aktual moneter sebagaimana juga halnya dengan ekspektasi pasar terhadap gejolak moneter. Penggabungan mata uang dapat mempengaruhi gejolak moneter di negara-negara Uni Eropa, yang dapat mempengaruhi fluktuasi valuta asing di negara-negara tersebut.

Penggabungan mata uang juga dapat mempengaruhi ekspektasi pasar terhadap gejolak moneter, yang dapat mempengaruhi fluktuasi valuta asing di negara-negara Uni Eropa. Penggabungan mata uang dapat membuat ekspektasi pasar lebih stabil dan mempengaruhi fluktuasi valuta asing di negara-negara tersebut.

https://www.jurnal.id/id/blog/transaksi-valas-sbc/Input sumber gambar
https://www.jurnal.id/id/blog/transaksi-valas-sbc/Input sumber gambar

Penggabungan mata uang dapat mempengaruhi fluktuasi valuta asing di negara-negara Uni Eropa, terutama dalam pasar perdagangan internasional. Penggunaan mata uang tunggal dapat mendorong perdagangan dengan menekan fluktuasi valuta asing dan juga mengurangi risiko terhadap kebijakan moneter yang berbeda-beda di negara-negara Uni Eropa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun