Kebutuhan masyarakat kabupaten Bojonegoro khususnya konsumen kuliner sangat membengkak  dikarenakan pandemi covid -- 19 ini , yang mulai ditetapkan oleh pemerintah sejak bulan maret 2020 , dikarenakan pandemi ini sudah ditetapkan oleh pemerintah , maka  banyak larangan pemerintah yang membatasi interaksi gerak seluruh masyarakat di Indonesia khususnya di wilayah Kabupaten Bojonegoro .
Setelah melakukan diskusi dan wawancara dengan Pemilik Usaha Mikro Menengah (UMKM) yang bernama Lu'luatul Fuadah , seorang perempuan gagah yang masih bertahan dengan usahanya ditengah kondisi pandemi saat ini. Saya mendapatkan banyak ilmu dari beliau terkait usaha yang dimilikinya, yang masih bisa bertahan ditengah pandemi Covid -- 19 mulai dari segala macam permasalahan yang ada dan untuk menciptakan inovasi  baru terkait pemasaran makanan di era pandemi Covid -- 19 ini. Usaha Catering ini sangat terdampak dalam segi penjualan karena mobilitas yang dibatasi .
Pokok permasalahan terjadi akibat harga kebutuhan sebagai bahan makanan dan pembuatan kue tersebut melonjak , dikarenakan pembatasan yang mengakibatkan supplier bahan makanan tersebut tidak bisa terdistribusikan di Wilayah Jawa Timur khususnya Kabupaten Bojonegoro. Hal tersebut menjadi suatu masalah yang sangat besar bagi wanita berkelahiran Bojonegoro , 27 Oktober 1975 ini . Apalagi untuk sekarang masih ditetapkannya Pemberlakuan Pergerakan Pembatasan Pergerakan Masyarakat atau biasa dikenal dengan sebutan PPKM .
Selama Pemberlakuan Pergerakan Pembatasan Pergerakan Masyarakat (PPKM) Usaha Mikro Kecil dan Menengah ( UMKM ) milik Ibu Lu'luatul Fuadah ini dari segi penjualan merosot total dan mendapat sedikit sekali pemasukan . Pemilik usaha tersebut yakni Ibu Lu'luatul Fuadah mengatakan " Ketika pandemi ini ditetapkan oleh pemerintah , usaha saya ini sepi . Dikarenakan biasanya penjualan saya berfokus pada acara event maupun hajatan .Â
Karena pemberlakuan pembatasan pergerakan masyarakat (PPKM) ini , larangan untuk acara seperti : Resepsi , Hajatan  dan banyak lainnya tidak boleh dilakukan , dan banyak menggunakan acara dengan daring/online . Dan kebutuhan harga bahan makanan semakin melonjak "  . Dari penjelasan narasumber sudah dapat dipahami bahwasanya usaha catering milik Ibu Lu'luatul Fuadah ini untuk sementara ini sepi.
Akibat terjadinya masalah pembatasan akses ditengah pandemi Covid -- 19 ini , wanita tangguh tersebut membuat strategi pemasaran yaitu dengan menjual makanan dan kuenya tersebut ditempat umum seperti : Pasar dan di jalan poros kota. Alhamdulillah , dari strategi yang dilakukan oleh Ibu Lu'luatul Fuadah ini sedikit membuahkan hasil , pasalnya penjualannya sedikit meningkat. Dan tak lupa saran saya untuk pemasaran penjualan makanan dan kue milik Ibu Lu'luatul Fuadah ini supaya dipasarkan melalui online , dengan melalui social media seperti facebook,dan platform-platform lainnya .Â
Dan pemasaran dengan Delievery Order (DO) melalui aplikasi WhatsApp. Karena dengan keterbatasan interaksi yang terjadi pada saat ini , sehingga dengan pemasaran secara Delievery Order atau Cash On Delievery ini tidak mengakitbatkan kerumunan dan terlalu banyak interaksi dimasyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H