Kepengurusan PSSI akan segera berganti Pada tanggal 16 Februari 2023 nanti. Nama-nama seperti Erick Tohir dan La Nyalla maju mencalonkan diri menjadi ketum yang baru.
Pencinta sepak bola tanah air tentu mengharapkan sepak bola kita tidak berjalan di tempat atau bahkan berjalan mundur, tetapi berjalan maju.
Tentu saja untuk melangkah maju dan melangkah lebih jauh diperlukan fondasi yang kokoh, seperti gedung pencakar langit yang berdiri tegak.
Fondasi ini dibangun dengan sistem. Target memang penting. Namun, Sistem lebih penting daripada target. Sistem ini dibangun melalui hal-hal kecil.Â
Seperti pembinaan dari usia dini, pola makan pemain-pemain yang dibina, fasilitas-fasilitas yang mendukung dan liga profesional yang kompetitif.Â
Dengan sistem yang kuat, alih-alih mengincar 1 target, kita bisa mencapai lebih dari 1 target. Sekali dayung, dua pulau terlampaui.
Hal ini selaras dengan apa yang disampaikan coach Justin ketika ditanyai dalam video di kanal youtube Kemal Palevi.
"Kalau Coach Justin jadi Ketua PSSI, apa yang akan dilakukan untuk sepak bola Indonesia?", Tanya Kemal.
"Kalau gua jadi Ketua, gua mikirnya 20 tahun ke depan. Walaupun sudah ga jadi ketua lagi, fondasi sudah gua bangun, yaitu infrastruktur untuk youth", jawab Coach Justin.
"Jadi bukan top down, tapi bottom up", jelas Coach Justin.
Menurut James Clear dalam bukunya yaitu atomic habits, antara pemenang dan pecundang memiliki tujuan yang sama.
Yang membedakannya adalah ketika si pemenang menerapkan sistem dengan perbaikan-perbaikan kecil secara berkelanjutan.
Nah, sekiranya, hal itu lah yang harus dilakukan ketum PSSI yang baru. Menurutmu adakah cara lain agar sepak bola tanah air bisa maju?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H