Mohon tunggu...
Aditya Rakhmat
Aditya Rakhmat Mohon Tunggu... -

hidup diantara kopi dan tempat sepi

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Pokemon Go di Mesjid? Kenapa Bisa

14 Juli 2016   13:26 Diperbarui: 15 Juli 2016   10:41 653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
screenshot dari https://support.ingress.com/hc/en-us/articles/207343987-Candidate-Portal-criteria

Setelah banyak sekali pengguna "gelap" permainan smartphone Pokemon Go di Indonesia, ramai juga perbincangan kenapa banyak sekali PokeSpot atau lokasi mendapatkan barang gratis di Mesjid. dan ternyata hal ini juga tidak hanya di indonesia tetapi secara global banyak sekali pokespot/ GPS berada di tempat ibadah.

Disaat itu juga para pencinta konspirasi memikirkan hal yang ajaib2 yang saya tidak akan utarakan, karena menurut saya tidak masuk akal, Sedangkan karena saya sebelumnya memainkan permainan lain yang di ciptakan oleh developer yang sama (niantic labs), saya dapat melihat benang merahnya dari lokasi-lokasi tersebut. bahwa sebenarnya bahwa poke spot tersebut diambil dari lokasi "portal" yang berada pada games Ingress. 

Lokasi-lokasi tersebut adalah lokasi yang diciptakan oleh pengguna menyesuaikan dengan kriteria yang diatur oleh Niantics Lab yang diantaranya :

   "A LOCATION WITH A COOL STORY, A PLACE IN HISTORY OR EDUCATIONAL VALUE

    A COOL PIECE OF ART OR UNIQUE ARCHITECTURE

    A HIDDEN GEM OR HYPER-LOCAL SPOT

In addition to using the above acceptance criteria, we often add candidates that are a special nod to industries and networks that connect people around the world, just as Ingress connects Agents around the world. These include:

    PUBLIC LIBRARIES

    PUBLIC PLACES OF WORSHIP"


selengkapnya bisa dilihat disini

Dan apakah hal tersebut hal yang buruk? saya kira tidak karena konsep Pokemon Go dan Ingress hampir serupa, yaitu mengajak orang untuk "keluar rumah" dan bersosialisasi. dan saya yakin tempat2 tersebut adalah tempat yang cocok untuk didatangi dan bersosialisasi.

Tetapi sekali lagi, lokasi yang diciptakan oleh pengguna belum tentu ter-screening dengan baik / terlewat oleh pihak developer, oleh karena itu bisa jadi lokasi tersebut berbahaya atau tak sesuai dan berada diluar kriteria yang jadikan panduan oleh Niantic Labs. Contohnya di gambar atas ada kafe atau mall yang berada di makassar yang malah dianggap sebagai Mosque oleh permainan tersebut

Adapula yang menganggap lokasi-lokasi permainan berbahaya, bisa buat tertabrak mobil karena berada di jalan raya, perampokan, dan lainnya. Untuk hal itu, saya berpikir cara bermainnya yang salah, baik dilihat dari habitat pokemon yang umum ada di ceritanya, ataupun dilihat dari data portal Ingress yang dijadikan rujukan untuk PokeSpot, walaupun di awal games sudah diberikan peringatan untuk pengguna oleh developer.

Untuk mengetahui lebih lengkap mengenai lebih jelas mengenai Niantic Labs, Developer dari Pokemon Go, Silahkan lihat di Pokemon Go, Hasil Kecerdasan Niantic Labs

Play Outside, Play Safe

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun