Mohon tunggu...
Cinta Adhisty
Cinta Adhisty Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Debu dalam Genggaman

23 Juli 2016   08:29 Diperbarui: 25 Juli 2016   19:59 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gsjabansel.blogspot.com

Angin tiba-tiba bertiup di antara dedaunan

Aneh...angin hangat

Menyebar debu dari bentuk tak bernyawa

Dan dengan angin segar

Terjadilah perbedaan

 

Dikipas angin hangat itu

Muncul citranya

Tawa ditempatkan dalam pipi

Tempat pencadangan air mata

Disimpan dalam jiwa

 

Taburan kelap kelip pada mata

Puisi untuk roh

Logika

Loyalitas

Seperti daun-daun di musim rontok

 

Mereka melayang-layang 

Dan mendarat

Lalu meresap

Pemberian-pemberianNya

Menjadi bagian dari diriNya

 

Paduka yang mulia tersenyum memandang citraNya

" sempurna "

Mata terbuka

Kesatuan

Sang pencipta dan ciptaanNya berjalan bersama

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun