Mohon tunggu...
Cinta Adhisty
Cinta Adhisty Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lelaki Kardus

30 Juni 2016   19:26 Diperbarui: 30 Juni 2016   19:49 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://chirpstory.com

Hari masih pagi

Ketika sekumpulan bocah-bocah dekil

Berjalan melintasi lorong

Sambil menabuh gendang

Dari kaleng-kaleng berisik

Menyanyikan irama sumbang

Lelaki kardus judulnya

Berhenti ditengah ramai kendaraan 

Meminta sesuap nasi

Ah...

Lelaki kardus 

Judul yang membuat hati teriris 

Betapa tidak

Mengertikah mereka 

Lagu sumbang yang keluar dari mulut bocah-bocah itu

Adalah makian yang seharusnya tidak terlontar

Mungkin nasib menentukan lain

Seandainya ada rasa di hati

Yang mereka butuh adalah cinta

Kasih yang menghangatkan 

Pelukan ayah dan ibu

Mungkin lelaki kardus 

Menjelma menjadi kenyataan 

Dalam hidup bocah-bocah itu

Hati hanya merintih

Berharap surya memberi harapan

Semoga mereka tersenyum bersama esok 

Ketika mentari merekah

Dan mengubur lelaki kardus 

Selamanya 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun