Yang terlahir di tanah permaimu
Yang tumbuh dan menjadi dewasa di bawah kepak garudamu
Yang mengais hari dengan upaya dan keringatku sendiri
Tapi mengapa anakmu yang lain ingin membunuhku...
Bukankah kau bunda yang selalu mengajari kami
Santun dalam perbedaan
Ramah meski tak sama
Bukankah binneka tunggal ika
Adalah warisan yang kau taruh di hati kami
Tapi mengapa warna kulit dan keyakinan
Seperti jurang yang memisahkan aku dan saudaraku
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!