Ketika jiwa hanya guratan hampa
Dan tangan penyair terbelenggu bimbang dalam kedustaan
Terlintas sebuah tanya
Akankah tiada bermakna
Dan mimpi isyarat celaka
Ataukah dusta terus meraja
Bersama bayang kembangkan sayap
Ataukah nyata yang akan membela
Bersama hayal yang terus mengejar
Padahal hati terus menjerit
Tentang makna kebenaran
Dan jantung terus berdetak
Menanyakan sebuah kepastian
Tapi haruskah ego terus mengecam arti sebuah pengakuan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!