Mohon tunggu...
Adhi Saputra Batubara
Adhi Saputra Batubara Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Whatever Your Problem Smile

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Daun Jatuh

13 September 2023   16:09 Diperbarui: 18 September 2023   18:03 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Daun jatuh dari cabangnya perlahan
Menuju tanah, di pangkuan bumi yang setia
Mereka jatuh dalam keheningan yang dalam
Mengisahkan kisah yang tak pernah mati

Dalam jatuhnya, ada kerendahan hati
Mereka tak berontak, tak melawan gravitasi
Mereka tahu, ada waktu untuk merangkak
Menuju ke tanah, menjadi sebagian dari alam

Di dalam warna-warni musim gugur yang berkilau
Daun-daun jatuh adalah lukisan alam yang luhur
Mereka memberi tahu kita tentang perubahan
Bahwa akhir adalah awal, dalam lingkaran kehidupan

Meski gugur dan layu, mereka tak pernah berhenti
Menjadi pupuk untuk tanah yang subur
Mereka adalah pengorbanan yang indah
Mengajar kita tentang siklus dan kekekalan

Daun jatuh mengajarkan kesederhanaan
Bahwa keindahan ada dalam perpisahan
Mereka adalah pesan dari alam yang bijak
Bahwa setiap akhir adalah awal yang indah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun