Mohon tunggu...
Adhi Saputra Batubara
Adhi Saputra Batubara Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Whatever Your Problem Smile

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Hati yang Rapuh

2 September 2023   22:40 Diperbarui: 3 September 2023   21:15 535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pin.it/3E4eEn7

Hati, sebuah bejana keruh
Tak berdaya terhadap ombak emosi
Meruntuhkan benteng-benteng getir
Di dunia relung batin yang rapuh

Membentuk citra tentang kemerdekaan
Namun, ironi tersembunyi dalam kedamaian
Seiring waktu, hati ini menjadi meradang
Terluka oleh kata-kata, kehampaan, dan impian yang terkoyak

Pecahnya hati, itu bukan kekalahan
Melainkan cara alam memahat kebijaksanaan
Melalui setiap goresan luka yang terdalam
Kita belajar tentang diri kita yang sejati

Janganlah takut untuk mengurai benang emosi
Ketika hati ini terasa begitu rapuh
Sebab di dalam kerapuhan kita menemukan
Kekuatan untuk bangkit kembali, tulus dan murni

Hati yang rapuh adalah permulaan
Bagi kisah tak terduga yang akan kita tulis
Di halaman-halaman kehidupan yang panjang
Mengalir dengan puisi yang tulus dan indah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun