Di Indonesia ditemukan banyak sekali aneka ragam Bahasa, Suku, Budaya dan dan Agama yang akan dapat ditemui dari ujung Sabang sampai Merauke. Masyarakat dengan penduduk yang banyak yang terletak di berbagai pulau tidak jarang jika perbedaan Agama dan Ras, Budaya Bersatu di lokasi, desa, atau kota yang sama.
Konflik maupun permasalahan dikarenakan kondisi tersebut sering terjadi di berbagai tempat terutama di daerah maupun lokasi yang mayoritas lingkungannya diisi oleh perbedaan latar belakang yang dimiliki sehingga menyebabkan permusuhan satu sama lain dengan hal sepele yang terjadi.
Konflik yang sering temui merupakan perbedaan agama di beberapa kota yang tidak memandang darimana asal dan agama, perkampungan dihuni oleh beragam perbedaan hingga menjadi penduduk asli setempat bahkan ditemukan tempat ibadah yang saling berdekatan. Pemandangan tersebut banyak ditemukan di Indonesia, seperti di kota Surabaya, Yogyakarta, Bandung, Padang Sidimpuan, Tano Tombangan (Simataniari) dan berbagai daerah lainnya di seluruh Nusantara.
Posisi dan suara merupakan salah satu permasalahan yang ditimbulkan dari berbagai pihak yang mendukung agamanya masing-masing. Sampai tersampaikan dari teritorial yang dimiliki hingga ke ranah hukum yang sesungguhnya.Â
Setiap masalah tentu tidak lepas dari manusia itu sendiri, dan permasalahan lingkungan yang terjadi pun tidak kalah untuk muncul menambahi persoalan kehidupan terutama di lingkungan Bermasyarakat yang dapat menimbulkan kontroversi anarki atau damai tergantung bagaimana cara untuk penanganan akan masalah ditemui tersebut.
Apalagi bila membahas soal Agama dan Ras tentu akan lebih parah lagi, jika bentrok muncul diantara kedua belah pihak, yang ditakutkan hal buruk yang akan terjadi kemudian memberi dampak negative kepada lingkungan khususnya warga yang tidak bersalah.
Penerapan pluraliesme diperlukan guna mendukung perdamaian dan kedamaian di tengah perbedaan sekitar. Namun tidak dapat dilakukan jika hanya mengikuti emosi dan ego masing-masing melainkan didukung oleh kebersamaan dan kesepakatan yang akan dijalankan bersama.Â
Pluralisme itu sendiri merupakan perbedaan antar beragama tanpa mengganggu satu sama lain dan menghargai keberagaman dan keunikan berbudaya yang diikuti dan dipercayai oleh beberapa kelompok.
Pluralisme mencakup seluruh aspek bahasa, ras, budaya, agama dan suku yang menyebabkan permasalahan yang muncul baik dari perosalan kecil maupun persoalan yang begitu besar sehingga mampu merawat keberagaman dan menghargai perbedaan.Â
Kemudian melakukan tindakan peraturan bersama dan membangun sikap yang baik antar sesama setelah melakukan kesesuaian antara keduanya. Dan sikap tersebut diperlukan seandainya permasalahan tersebut muncul lagi secara tiba-tiba nantinya.
Tindakan diawali dari saling menghargai satu sama lain, saling membantu, tidak menjatuhkan dan saling menjalin komunikasi dan solidaritas, memperkuat sikap toleransi antar beragama dan tidak memaksakan untuk melakukan perpindahan agama masing-maisng.
Kedamaian dan perdamaian yang tercipta akan lebih memberi ketenangan dan ketentraman bagi lingkungan di tengah perbedaan umat beragamadsn dapat terjauhi dari pemicu permusuhan.
Sehingga perbedaan tersebut menjadi sebuah saya tarik yang sangat menarik bagi masyarakat luas. Selain itu, membbangun manfaat yang sangat berguna bagi penduduk dalam negeri untuk pandangan orang luar. Seperti, terbangunnya solidaritas, sikap nasionalisme, rasa toleransi, pengetahuan luar biasa, indetitas international, merawat ragam, mewujudkan persatuan dan kesatuan, memahami dan menghargai perbedaan.
Dengan merawat keberagaman dan menjaga perbedaan dari penerapan sikap Pluralisme di tengah lingkungan bermasyarakat kiranya mampu memberi pemikiran positive bagi lingkungan yang lain yang memiliki kemiripan. Dan juga semakin terbangun solidaritas dan jiwa kenasionalan lebih kuat lagi. Perbedaan dipergunakan untuk kesatuan membangun persatuan menuju peradaban masa depan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI