Mohon tunggu...
Adhi Saputra Batubara
Adhi Saputra Batubara Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Whatever Your Problem Smile

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Senja di Pelupuk Mata

25 Juli 2023   18:26 Diperbarui: 29 Juli 2023   20:20 563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Senja di pelupuk mata terasa hangat,Cahaya perlahan redup, senyum pun bergelayut.Dalam detik-demi-detik, hati merenung,
Jejak waktu berhenti, di saat itu terdiam.

Warna langit berubah, dari biru ke oranye,
Seperti perasaan yang mengalun dalam rasa.
Riak-riak air mata, berbisik lirih,
Mengenang masa lalu yang kini jadi sepi.

Dalam senja yang merona, kau dan aku berdua,
Momen indah terukir, di setiap tatapan wajah.
Namun takdir berkata, harus kita lepas,
Seperti senja perlahan, meredup tak tersisa.

Kita berjalan sendiri, menyusuri jalan,
Meski hati resah, berharap bertemu lagi.
Senja di pelupuk mata, abadi terukir,
Cinta yang tak pernah pudar, selamanya di sini.

Hingga akhir hayat, senyummu terpahat,
Dalam kenangan indah, senja di pelupuk mata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun