sang penakluk.
Tiada gentar di hadapan badai,
Tiada ragu menapaki jalan.
Dengan pedang cinta dan kasih,
Ia melangkah tanpa lelah.
Menaklukkan rintangan berat,
Menghadapi dunia yang penuh tipu daya.
Dalam hatinya terukir keyakinan,
Bahwa takluklah ia pada takdir.
Namun dia tahu, ia tak sendiri,
Tuhan Yang Maha Kuasa menyertainya.
Melangkah pasti, merangkai asa,
Menghadapi segala liku hidup.
Bukan untuk kehormatan diri,
Tapi untuk kebaikan dan cinta sesama.
Di balik senyumnya tersembunyi,
Kisah perjuangan yang mengharu biru.
Dalam gelap malam, ia mencari cahaya,
Menyinari jiwa yang kelam dan lara.
Penakluk bukanlah penguasa,
Namun pahlawan dalam cinta sejati.
Tiada henti ia berjuang,
Menghadapi semua dengan ketabahan.
Lihatlah, sang penakluk tak henti menapaki,
Menemukan arti sejati dalam hidup.
Puisi ini adalah doa untuknya,
Semoga cintanya abadi dan bersemi selamanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H