Mohon tunggu...
Adhisa IkaSafitri
Adhisa IkaSafitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Pendidikan Pertama Untuk Anak Usia Dini

5 Juli 2023   15:40 Diperbarui: 5 Juli 2023   15:44 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak usia dini secara umum adalah anak-anak di bawah usia 6 tahun. Pemerintah melalui UU Sisdiknas mendifinisikan anak usia dini adalah anak dengan rentang usia 0-6 tahun. Sedangkan Karakter adalah seperangkat sifat yang selalu dikagumi menjadi tanda-tanda kebaikan, kebajikan dan kematangan moral seorang. Secara etimologi, istilah karakter asal dari bahasa Latin character, yang berarti tabiat, tabiat, sifat-sifat kejiwaan, budi pekerti, kepribadian serta akhlak. 

Sebelum anak diajarkan mengenal huruf serta membaca pendidikan pertama yang mereka tempuh ialah pendidikan anak usia dini, dimana dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini merupakan upaya pembinaan untuk anak sejak lahir hingga berumur 6 tahun. Dalam pendidikan tersebut guru membantu pertumbuhan dan perkembangan rohani serta jasmani untuk anak agar siap memasuki pendidikan lebih lanjut pada jalur formal, nonformal serta informal. Pemerintah tidak sembarangan dalam membentuk pendidikan anak usia dini ini, pendidikan AUD memiliki beberapa tujuan yaitu :

  • untuk membentuk anak Indonesia yang berkualitas, yaitu anak yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga memiliki kesiapan yang optimal di dalam memasuki pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan pada masa dewasa.
  • untuk membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar (akademik) di sekolah, sehingga dapat mengurangi usia putus sekolah dan mampu bersaing secara sehat di jenjang pendidikan berikutnya

pendidikan anak usia dini tidak hanya dilakukan secara formal saja karena ada beberapa tingkatan pendidikan anak usia dini, diantaranya : Usia 0-1 Tahun (Bayi), 2-3 Tahun (Balita), 3-6 Tahun (Kelompok bermain, 6-8 Tahun (Menuju jenjang lebih tinggi).

Apasih pentingnya pendidikan anak usia dini itu? Sangat penting, karena dalam pendidikan anak usia dini ada berbagai macam aspek perkembangan yang tidak sembarangan orang bisa memberikan kepada sang anak. pada saat anak lahir anak memiliki 100 milyar sel otak yang belum saling berhubungan. Sambungan sel otak tersebut dipengaruhi oleh gizi, kesehatan, stimulasi yang diterima dari lingkunganya. Semakin kaya rangsangan yang didapat, semakin rimbun jaringan sel otak yang terbentuk. Setiap rangsangan yang diterima anak akan membuat otak membentuk jaringan sambungan baru atau memperkuat sambungan yang telah terbentuk. Jutaan sambungan baru setiap hari terbentuk, sehingga pada usia 3-8 tahun kepadatan sinaps anak mencapai 2 kali lipat dari sinaps yang dimiliki oleh orang dewasa.

perkembangan kecerdasan, Bloom dkk. mengemukakan bahwa sekitar 50% kapasitas kecerdasan seseorang telah selesai terbentuk saat anak berusia 4 tahun. Peningkatan 30% berikutnya terjadi pada rentang usia 4 hingga 8 tahun, dan 20% sisanya pada rentang usia 8 hingga 18 tahun. Artinya kecerdasan yang terbentuk pada usia 4 tahun pertama sama besarnya dengan kecerdasan 14 tahun ke depan.

Jadi pendidikan anak usia dini itu sangat penting untuk pendidikan pertamanya, yang dimana mereka awal mengetahui semuanya dari pendidikan anak usia dini. Mereka tau sebuah gambar bahkan abjad karena mereka telah menempuh pendidikan pertamanya yaitu pendidikan anak usia dini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun