Mohon tunggu...
Adhira Devi
Adhira Devi Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

Sedang Membiasakan Membuat Karya Tulis ...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kecurangan Membawa Kehancuran

9 Maret 2020   23:00 Diperbarui: 9 Maret 2020   23:01 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"uang ini diterima saja dulu, nanti jika kurang saya akan bantu kamu untuk menjadi PNS" bilang pak Iwan sambal merayunya

"nggggggggggggg.......... ta........pi pak........... ini uang bukan hak saya" kata Rahmat

"bukankah istri kamu sedang sakit di rumah? Apa kamu tidak butuh uang ini?" omongan pak Iwan ini terus menggoda Rahmat

Sebelum ia tergoda Rahmat permisi untuk keluar ruangan pak Iwan, ketika ingin melangkah keluar pintu pak Iwan berteriak "bisa kamu fikirkan!" Rahmat langsung bergegas keluar.

            Setelah kejadian yang baru saja terjadi Rahmat meminta izin untuk pulang setengah hari. Rasanya tidak ada masalah yang seberat ini, kekurangan yang ia alami tidaklah berat karena ia akan terus berusaha untuk mendapatkan hal yang layak demi keluarganya. Tetapi masalah di kantornya ini sungguh berat bagaimana bisa pak Iwan yang ia kenal baik malah melakakukan penggelapan dana yang cukup besar dan mengajaknya untuk tutup mulut.

            Setelah sampai rumah, ia mendengar ada sesuatu yang jatuh "drrrukkkkkkkkkk" . Suaranya lumayan kencang dan dari arah kamar mandi, ia pun langsung lari secepat mungkin. Ternyata sang istri yang tengah sakit terjatuh di depan kamar mandi. Rasanya hancur sekali hidup ini, mengapa masalah yang menimpanya sebanyak ini?! Rahmat segera menggotong istrinya ke kamar dan segera mencari bantuan kepada tetangga-tetangganya. Namun mereka semua tidak memiliki kendaraan untuk membawa sang istri ke rumah sakit. Tanpa berfikir panjag ia langsung menelfon orang kelurahan untuk meminjam mobil siapapun yang ada.

Selang beberapa menit mobil pun datang kerumahnya, ketika melihat mobilnya seperti tidak asing. Ah iya benar itu mobilnya pak Iwan! "sial kenapa harus dia" ucap Rahmat dalam hati

Pak Iwan langsung menyuuruh Rahmat untuk menggotong istrinya ke dalam mobil.

            Sesampainya di rumah sakit, sang istri harus dibawa ke UGD (Unit Gawat Darurat) karena keadaan sudah sangat parah. Lagi-lagi Rahmat termenung bagaimana dengan biaya semua yang ini dapat ia selesaikan.

"sabar ya mat, semuanya ada jalan. Jika butuh bantuan bilanglah dengan saya" kata pak Iwan.

"bagaimana saya bisa dapat uang sebanyak ini ya Tuhan" gumamnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun