Banyak tindakan lainnya seperti verplichte leverantien (penyerahan wajib) dan prianger stelsel (sistem periangan). Juga banyak pembantaian terhadap penentang dan orang asing.
Tidak puas menguasai Maluku dan Batavia, VOC juga melebarkan sayapnya ke Sumatera dengan menguasai Malaka setelah mengusir Portugis pada 1641. Dilanjutkan dengan menguasai Aceh. Di daerah timur, VOC berusaha mengusai Makassar dengan perjanjian Bongaya dan Kalimantan Selatan dengan kontrak yang dipaksa untuk disetujui. Kalimantan Selatan berakhir menjadi tempat monopoli dengan metode Pelayaran Hongi. Benteng-benteng juga banyak dibangun di wilayah-wilayah tersebut.
Pulau Papua yang mulai terseret menjadi wilayah jajahan VOC juga menjadikan rakyat asli pulau tersebut sebagai budak. Berarti saat ini wilayah VOC sudah cukup luas untuk semakin menyaingi Inggris dan kongsi dagang lainnya.
Kemunduran VOC
Hal unik dari kemunduran VOC adalah disebabkan oleh keserakahan yang dilakukan oleh pegawainya untuk keuntungan pribadi. Ini juga sebagai imbas dari aturan yang dibuat Heeren XVII. Korupsi juga merupakan penyebab lain dari kemunduran. VOC juga mulai memiliki banyak hutang yang akhirnya ditanggung kerajaan setelah pembubarannya pada 31 Desember 1799.
Kesimpulan
Sepertinya VOC tak bisa lepas dari keserakahan, mulai dari pendirian sampai kebangkrutan. VOC menjadi contoh yang jelas untuk tidak berbuat hal yang merugikan orang lain khususnya dalam perdagangan, seperti tidak membeli murah hasil kerja keras para petani. Pada akhirnya VOC pun jadi bubar karena keserakahan pribadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H