Mohon tunggu...
Adhiptama Anggara
Adhiptama Anggara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo Fam, selamat membaca tulisanku!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sosialisasi Stunting Kepada Remaja Usia Pra-nikah di Desa Bero

9 September 2022   11:23 Diperbarui: 9 September 2022   11:25 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk mengurangi angka stunting di Desa Bero, KKN UNNES melakukan sosialisasi stunting yang di tujukan untuk remaja usia pra nikah. Stunting ialah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek bila dibandingkan dengan anak lain seusianya. 

Stunting dapat terjadi mulai dari janin masih dalam kandungan dan baru nampak saat usia dua tahun. Stunting merupakan salah satu isu nasional yang sedang di gembor-gemborkan pemerintah untuk menekan angka prevalensinya. 

Maka dari itu isu stunting ini dibawa oleh Mahasiswa KKN UNNES untuk ikut serta dalam upaya penurunan angka stunting. Sebelum penerjunan di Desa Bero, Mahasiswa KKN sudah dibekali dengan beberapa strategi pengurangan dan pencegahan stunting yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan sebagai pematerinya. 

Sesampainya di Desa Bero, Mahasiswa KKN Unnes lantas menyusun beberapa strategi untuk menurunkan angka stunting di Desa Bero dan setelah selesai berdiskusi dari pihak desa dan juga internal Mahasiswa sendiri ditemukanlah program untuk mengurangi stunting di Desa Bero yakni dengan melakukan sosialisasi stunting terhadap remaja usia pra nikah. 

Kenapa Mahasiswa menargetkan remaja usia pra nikah? Hal ini disebabkan bahwa dalam penanganan dan pencegahan stunting memerlukan peran dari banyak pihak, bukan hanya dari orang tua akan tetapi juga calon orang tua yaitu adalah remaja. Maka dari itu Mahasiswa KKN Unnes menargetkan remaja yang merupakan bibit awal dari terbentuknya suatu keluarga.

Hal ini pun juga selaras dengan perkataan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan bahwa penanganan stunting perlu dimulai dari sektor hulu yang menargetkan para remaja putri untuk diberikan wawasan mengenai stunting serta nutrisi yang cukup. 

"Kita mulai dari sektor hulu, termasuk mereka remaja putri yang sekolah yang memiliki risiko tinggi perlu kita berikan wawasan dan asupan gizi yang cukup," ujarnya usai Rapat Kerja Percepatan Penurunan Stunting untuk 12 Provinsi Prioritas di Istana Wakil Presiden Jakarta pada Kamis (4/8). 

dokpri 
dokpri 

Sosialisasi stunting di Desa Bero dilaksanakan di tiga titik yakni Remaja Gatak, Remaja Brondongsari dan Remaja Karangkulon. Sosialisasi ini juga melibatkan bidan Desa yang berperan sebagai pengawas sekaligus penambah materi. 

Dari sosialisasi stunting terhadap remaja didapatkan bahwa dengan mencegah stuting dalam melalui beberapa cara :

1. Menerapkan pola makan bergizi seimbang dengan mengkonsumsi beberapa macam makanan sehat

2. Berolahraga secara rutin

3. Mencegah anemia dengan mengkonsumsi tablet penambah darah sebanyak 1 tablet dalam seminggu

Penyelenggara unnes giat : pusat pengembangan kuliah kerja nyata, LPPM UNNES

#bersama Unnes giat, membangun Indonesia dari desa

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun