Mohon tunggu...
Adhi Pradityo
Adhi Pradityo Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Still taking my master program.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Apakah ini akhir dari era musik MELAYU?

12 Februari 2011   09:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:40 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti yang telah kita ketahui bahwa genre musik melayu telah menjadi "raja" di dunia musik Indonesia beberapa tahun terakhir. Sebut saja ST 12 yang konon katanya sebagai pelopor untuk musik genre ini. Karena beberapa tahun silam, grup musik asal kota Bandung inilah yang berani mengusung genre musik melayu di dunia musik nasional. Ajaibnya, musik mereka mampu diterima dengan sangat baik oleh pendengar musik di Indonesia. Dalam beberapa tahun saja group ini sudah menjadi fenomena baru di permusikan Indonesia.

Seperti biasanya, Indonesia sangat dikenal dengan istilah mengekor, setelah terlihat satu band sukses dengan genre ini, banyak band-band baru yang mengusung aliran sejenis. Dengan nada suara yang bercengkok dan agak mendayu, irama musik melayu begitu kental dalam beberapa tahun terakhir.

Namun nampaknya para punggawa band rock melayu ini harus segera berpikir keras untuk menemukan suatu inovasi baru dalam bermusik. Pasalnya telah ada fenomena baru lagi yang sudah siap untuk terjun ke duna musik tanah air. Kalau dulu kita mengenal cool colours dan ME sebagai rajanya boys band di Indonesia, saat ini ada sekumpulan anak muda dari kota Bandung yang menamakan dirinya SM*SH yang sudah menggemparkan dunia musik Indonesia. dengan singlenya yang berjudul I heart You ini lah mereka menghidupkan warna lama musik Indonesia yang telah tertidur sekian lama.

Walau pada awalnya banyak orang yang mencibir bahwa lagu dan cara mereka bernyanyi sangat meniru gerakan atau performa dari boys band dari negera korea, namun mereka mengakui hal tersebut. Suka atau tidak suka mereka kini sudah mulai punya tempat di hati masyarakat Indonesia. sekali lagi bukti bahwa suatu hal yang sifatnya eye catching dan inovatif / kontroversial mampu menarik perhatian pasar.

Pertanyaannya adalah apakah mereka inovatif atau kontroversi? apa mereka kreatif atau imitasi?

hanya masyarakat yang mampu menilai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun