Mohon tunggu...
Adhimas Fathi
Adhimas Fathi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Gadjah Mada

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa UGM Meramalkan Kenaikan Suku Bunga BI dengan Metode ARIMA, Bagaimana Menghadapinya?

27 Juni 2023   09:16 Diperbarui: 27 Juni 2023   09:22 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: alinea.id

Interest Rate atau suku bunga merupakan jasa atau nilai yang diberikan oleh pihak yang meminjam kepada yang meminjamkan dana atau uang, biasanya dinyatakan dalam persen. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) suku bunga adalah balas jasa yang diberikan bank kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya.

Suku bunga Bank Indonesia selalu mengalami perubahan seiring berjalannya waktu. Tingkat perubahan ini dapat mempengaruhi perilaku masyarakat sebab suku bunga dipandang memiliki dampak langsung terhadap kondisi perekonomian. Lima mahasiswa Universitas Gadjah Mada program studi Ilmu Aktuaria melakukan forecasting suku bunga Bank Indonesia dua tahun ke depan dengan metode ARIMA. Metode penelitian forecasting ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average) dipakai untuk mengobservasi, menganalisis, dan meramalkan data runtun waktu.

Sumber Gambar: Rstudio
Sumber Gambar: Rstudio

Hasil peramalan memperoleh nilai 5.698914% untuk bulan Januari 2023 dan 6.035179% untuk bulan Januari 2024. Angka tersebut menunjukkan adanya  kenaikan tingkat suku bunga dibandingkan data historis terakhir pada tahun 2022, yaitu 5.5%.

Kenaikan tingkat suku bunga BI ini tentu akan berpengaruh ke perekonomian masyarakat, bahkan negara. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diambil terkait kenaikan Suku Bunga Bank Indonesia:
1. Segera lunasi pinjaman khususnya pinjaman dengan bunga tidak fixed seperti KPR. 

Meningkatnya suku bunga Bank Indonesia sangat berdampak pada suku bunga KPR dan KKB sehingga lebih baik untuk segera melunasi pinjaman atau cicilan tersebut.

2. Melakukan pengajuan take over KPR ke bank yang menawarkan suku bunga lebih rendah. 

Ketika suku bunga Bank Indonesia meningkat, beberapa perbankan akan menyesuaikan dengan meningkatkan suku bunganya, namun tidak semua bank akan memiliki suku bunga yang sama sehingga sebaiknya segera melakukan pengajuan agar tidak terkena imbas besar dari peningkatan suku bunga tersebut.


3. Kendalikan konsumtivitas yang tidak genting.

Peningkatan suku bunga ditujukan agar masyarakat cenderung saving sehingga akan menurunkan peredaran uang dan juga menurunkan harga beberapa barang, akan tetapi perlu untuk mengendalikan sifat konsumtif apalagi sampai terjebak pinjol.

4. Alihkan sebagian simpanan perbankan ke instrumen lain yang menawarkan imbal hasil lebih tinggi misalnya reksa dana pasar uang dan reksa dana saham. 

Karena peningkatan suku bunga Bank Indonesia, perusahaan perlu untuk melunasi pinjaman perusahaan yang lebih tinggi sehingga cenderung untuk menjual sahamnya dengan timbal balik yang lebih tinggi daripada biasanya untuk menutup gap tersebut, sehingga menjadi kesempatan yang baik untuk berinvestasi di instrumen tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun