Agenda Cipta Lapangan Kerja yang akan dipersiapkan oleh pemerintah dan saat ini ramai dibicarakan, bukan hanya sekedar wacana semata, dibuktikan dengan adanya revitalisasi dan pembangunan baru beberapa Kawasan Industri di pulau jawa, salah satunya adalah Kawasan Industri Terpadu Batang, berlokasi di Batang Jawa Tengah, dengan rencana persiapan lahan seluas 4300 hektar.Â
Dengan adanya Kawasan Industri Batang, kedepannya diharapkan akan adanya penyerapan tenaga kerja yang akan diprioritaskan sehingga dapat meningkatkan angka kesejahteraan secara nasional. Tujuan tersebut tentunya selaras dengan agenda pemerintah dalam memperbaiki kondisi perekonomian nasional.Â
Pemilihan Batang sebagai salah satu daerah yang dipercaya untuk pengembangan kawasan industri baru pastinya sudah dipertimbangkan, karena Batang memiliki potensi yang cukup unggul yang mana akan menjadi tolok ukur invesor dalam mengembangkan bisnisnya, salah satunya Batang berlokasi di daerah yang dilalui oleh jalur legendaris di Indonesia, yaitu jalur 'Pantura' yang dikenal sebagai jalur mobilisasi industri di Pulau Jawa.
Kawasan industri, dalam secara umum memiliki arti sebagai area yang dipersiapkan, direncanakan serta dikelola secara profesional untuk kegiatan pengembangan industri, dalam tahap perencanaan dan persiapan kawasan tersebut, diperlukan beberapa hal yang harus dipenuhi terlebih dahulu oleh pengelola antara lain Plot Planning Industrial Project, persiapan legal administrasi, pedoman teknis kawasan industri, dan akses mobilisasi untuk menunjang kegiatan input dan output dari kawasan industri tersebut.Â
Disini kita akan membahas lebih dalam mengenai Kawasan Industri Batang dalam hal perencanaan akses mobilisasi dan 'ramalan' aktivitas input dan output untuk memperlancar pembangunannya.
Dalam pengembangan kawasan industri pastinya ada kendala umum yang sering terjadi dalam pelaksanaannya, terutama dalam hal pembangunannya. Diperlukan perencanaan yang matang dari pengelola dalam persiapan pembangunan kawasan industri, terutama dalam hal pasokan bahan baku.Â
Untuk tahap realisasi yang saat ini sudah memasuki proses persiapan akses jalan, meskipun masih dalam fase perencanaan, dimana akses jalan untuk nantinya menjadi kunci dalam mempermudah mobilisasi dan segala jenis kegiatan pada kawasan industri tersebut.
Dalam menghadapi persoalan tersebut, diperlukan kejelian dari pengelola untuk memiliki perencanaan jangka panjang, disini akan dijelaskan beberapa poin yang mungkin bisa dipertimbangkan sebagai langkah pengelola dalam pelaksanaan pedoman teknis dalam pembangunan pembangunan, baik itu pembangunan inti dari industri yang akan berada di kawasan industri tersebut atau  pembangunan dari akses mobilisasinya. Antara lain :
Mempersiapkan Masterplan Mobilisasi Supply
Dalam pedoman teknis sebagai acuan kawasan industri untuk mengembangkan dan pembinaan diperlukan masterplan, salah satunya adalah kelayakan lokasi kawasan tersebut. Batang sebagai daerah yang diperhitungkan sebagai pilihan pengembangan kawasan industri dinilai layak dikarenakan dilakui oleh berbagai jalur akses yang sudah tersedia antara lain jalur 'Pantura', akses jalan tol Pemalang-Batang-Semarang, Jalur Kereta Api, dan jangan lupa Batang berlokasi di pesisir pantai utara pulau jawa yang memungkinkan akses jalur laut untuk mobilisasinya.
Dengan kondisi tersebut dinilai akan menjadi nilai tambah kedepannya bagi Kawasan Industri Batang dalam pelaksanaan kegiatan industri baik untuk kegiatan supply Input atau output. Sehingga persiapan masterplan mobilisasi yang terstruktur serta realisasi pengembangan akses mobilisasi dan infrastruktur yang yang terencana nantinya merupakan mata rantai pergerakan yang tidak terputus dalam mengembangkan pergerakan kegiatan di dalam Kawasan Industri Batang.