Produk akhir dari PT NNT adalah berupa konsentrat. Dalam satu hari rata-rata dihasilkan sekitar 2.000 hingga 4.000 ton konsentrat. Kandungan tembaga dalam konsentrat tersebut adalah 25%-30%. Sementara kandungan perak dan emasnya adalah sekitar 30-50 ppm dan 20-40 ppm (part per million). Itu artinya, dalam setiap ton konsentrat terdapat 3-5 gram perak dana 2-4 gram emas.
Konsentrat yang telah diproses di pabrik filtrasi diangkut dengan conveyor belt menuju gudang penyimpanan yang berada tepat di tepi dermaga. Saat kami berkunjung ke gudang, sedang ada proses pemuatan konsentrat dari gudang ke kapal. Konsentrat tersebut akan dikirim ke Jepang. Pada titik inilah terjadi transaksi antara PT NNT dengan pembeli. Selain ke Jepang, produk juga dikirim ke Filipina, Jerman, Korea, dan India. Untuk pengolahan dalam negeri, konsentrat dikirim ke smelter di Gresik. Di smelter itulah konsentrat mengalami proses pemurnian atau pemisahan hingga dihasilkan logam berharga seperti tembaga, emas, dan perak.
Melalui salah satu kegiatan bootcamp yang bertema Process Experience itu kami jadi tahu bahwa diperlukan proses yang panjang untuk mengolah batuan tambang menjadi produk yang bernilai ekonomis. Proses tersebut membutuhkan penguasaan teknologi dan ketelitian tinggi untuk menjaga agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan. Proses yang dijalankan secara optimal akan menghasilkan produk akhir dengan kualitas tinggi.
Â
(AK)
Post Scriptum: Tulisan ini pernah dipublikasikan di blog pribadi saya www.adhikurniawan.com
[caption caption="Produk akhir pengolahan batuan tambang: konsentrat"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H