Hai semua, jadi disini saya akan membagikan sedikit pengalaman yang menarik tentang keindahan dari sejarah negara kita ini, Indonesia. Kita hidup di zaman yang sudah modern dan sudah sangat nyaman. Bahkan terkadang, karena kenyamanan yang begitu besar, kita sebagai warga negara lupa akan sejarah tentang negara kita.
Bagaimana Negara Indonesia yang telah berjuang untuk mencapai saat saat ini, bagaimana jerih payah para tokoh untuk mencapai kemerdekaan. Maka dari itu, disini saya akan membagikan sedikit dari pengalaman saya. Pengalaman dimana kita bisa kembali untuk mengingat semua perjuangan yang telah dilakukan.
Kota jakarta, adalah kota yang sangat terkenal, dimana semua berbondong bondong untuk datang kesana. Tapi apa tujuannya? Yaitu hanya untuk bekerja dan menghabiskan uang dengan pergi ke mall untuk bersenang senang.
Akan tetapi, banyak orang melupakan bahwa, Jakarta juga adalah sebuah kota yang penuh dengan sejarah, dengan sejarah yang telah lama dibangun oleh para tokoh di masa lampau. Salah satu contoh dari sejarah tersebut yaitu adalah sejarah dimana penulisan teks proklamasi dibuat, yang diabadikan disebuah museum yang berada di jakarta yang bernama, Museum Naskah Prokalamasi.
Sejarah dari museum ini, Museum Perumusan Naskah Proklamasi atau disingkat dengan Munasprok adalah gedung yang dibangun sebagai monument peristiwa proses perumusan naskah proklamasi kemerdekaan di Indonesia. Gedung luas tanah 3.914 meter persegi dan luas bangunan 1.138 meter persegi itu pertama kali didirikan pada tahun 1920 dengan gaya arsitektur Eropa.
Di dalam gedung tersebut terdapat ruangan, mebel kuno, dan aksesoris yang menggambarkan suasana serupa peristiwa perumusan naskah proklamasi. Museum Naskah proklamasi ini memiliki beberapa ruangan yang digunakan diantara lain ruangan dimana naskah dibuat, piano yaitu tempat untuk pengetikan naskah, dan masih banyak ruangan lain yang cukup menarik untuk mengenang masa lalu Negara Indonesia yang seru.
Sebelum dijadikan sebagai museum, gedung ini pertama kali dikelola oleh perusahaan asuransi bernama PT Asuransi Jiwasraya. Selanjutnya gedung Naskah Prokalamsi diambil alih oleh British Consul General pada Perang Pasifik hingga masuk Jepang mengambil alih. Pada masa penajajahan Negara Jepang, gedung ini menjadi tempat kediaman Laksamana Muda Tadashi Maeda, Kepala Kantor Penghubung antara Angkatan Laut dengan Angkatan Darat.] Setelah kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945, gedung ini tetap menjadi tempat kediaman Laksamana Muda Tadashi Maeda sampai Sekutu mendarat di Indonesia, September 1945.
Setelah Jepang menyerah tanpa syarat, gedung ini menjadi Markas Tentara Inggris. Setelah masa peperangan berakhir, gedung ini dikontrak oleh Kedutaan Inggris sampai dengan tahun 1981. Selanjutnya gedung Naksah Proklamasi tersebut diterima oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pada 28 Desember 1981. Tahun 1982, gedung ini sempat digunakan oleh Perpustakaan Nasional sebagai perkantoran. Karena sejarah historis yang dikandung museum tersebut, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Nugroho Notosusanto memerintahkan Direktorat Permuseuman untuk menjadikan gedung tersebut menjadi Museum Perumusan Naskah Proklamas dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.0476/1992 tanggal 24 November 1992.
Pengalaman yang sangat tidak terlupakan ketika saya pergi ke museum ini. Pada awalnya, sama seperti semua orang. Jujur saya sangat malas karena menurut saya, Museum adalah hal yang tidak penting. Akan tetapi, semua itu tergoyahkan ketika pertama kali saya datang ke museum itu. Pertama tama, saya dijamu dan diajak untuk masuk ke salah satu ruang theatre.
Di sana, ditampilkan sebuah video yang berisi tentang dokumenter perjuangan Indonesia untuk mencapai kemerdekaan, dari mulainya terdengar kabar Jepang menyerah, sampai penculikan Soekarno dan Hatta yang memaksakan untuk melakukan proklamasi secepat cepatnya. Semua film tentang Indonesia tersebutlah yang membuka hati saya dan menyadarkan bahwa sebenarnya sejarah merupakan suatu fondasi yang sangat penting dalam membangun negara kita ini, dimana sejarah merupakan hal yaitu satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dengan negara itu sendiri.
Di sini, dengan bangga saya harus mengakui bahwa sejarah Indonesia memang harus dilestarikan. Siapakah anda yang mengaku bahwa berbangsa dan bernegara di Indonesia, jika belum datang dan menyaksikan secara langsung bukti sejarah Indonesia. Mereka yang belum sadar akan pentingnya sejarah Indonesia, berarti belum menjadi bagian dari negara ini.
Mereka yang tidak peduli akan latar belakang negaranya sendiri, berarti belum menjadi kesatuan dari negara ini. Maka dari itu, marilah kita seagai warga Negara Indonesia, datang dan ikut menyaksiakan sejarah Negara Indonesia. Melalui datang ke museum manapun, tidak hanya Museum Naskah proklamasi, tetapi masih banyak museum di luar sana. Masih banyak museum di Indonesia yang merupakan sejarah dan kebanggan bagi negara kita ini.
Untuk mereka yang menggangap museum tidak penting dan sejarah itu tidak penting, maka kalian semua sama seperti saya pada dulunya. Cobalah datang dan melihat secara langsung ke Museum Naskah Proklamasi tersebut. Mungkin bukan museum yang tidak penting, tetapi kalian lah yang belum sadar akan pentingnya itu semua. Bahkan jika mengunjungi museum tersebut, bisa menjadi salah satu tempat rekreasi juga. Bukan hanya liburan yang menghabiskan uang dan bersenang senang.
Tetapi juga liburan yang dapat meningkatkan semangat nasionalisme dan meningkatkan kecintaan kita terhadap tanah air kita, Indonesia. Semoga dengan sedikit pengalaman dan sedikit tambahan wawasan dari saya ini, kalian yang membaca dapat ingin mencoba juga merasakan datang ke Museum Naskah Proklamasi tersebut dan ikut serta dalam melestarikan sejarah dan masa lalu Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H