Mohon tunggu...
Adhif Mambaul Ilmi
Adhif Mambaul Ilmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, NIM 23107030122

Sura Dira Jayaningrat,Lebur Dining Pangestuti

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Artikel Utama

Belajar Berorganisasi dalam Organisasi Suporter The Jakmania

3 Juni 2024   11:30 Diperbarui: 8 Juni 2024   09:07 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di balik sorotan stadion dan teriakan penuh semangat, terdapat sebuah komunitas yang memiliki peran penting dalam mendukung klub sepak bola kebanggaan ibu kota, Persija Jakarta. Organisasi suporter The Jakmania telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sepak bola Indonesia, memberikan dukungan tanpa henti kepada tim kesayangan mereka. Namun, di balik kegembiraan yang terlihat di tribun stadion, terdapat kisah pembelajaran dan pengalaman berharga yang didapatkan oleh para anggota The Jakmania.

Berorganisasi dalam suatu kelompok suporter tidak sekadar tentang menyanyikan yel-yel dan meneriakkan dukungan kepada tim.

Di dalamnya terdapat berbagai aspek yang perlu dipahami dan dipelajari oleh para anggota, mulai dari manajemen, komunikasi, hingga kepemimpinan.

Dalam organisasi suporter seperti The Jakmania, para anggota memiliki kesempatan untuk belajar dan mengembangkan diri mereka dalam berbagai bidang.

Salah satu aspek yang penting dalam belajar berorganisasi adalah manajemen. Sebuah organisasi besar seperti The Jakmania membutuhkan struktur organisasi yang kuat dan efisien untuk mengelola berbagai kegiatan dan program. Tidak seperti kebanyakan organisasi suporter lainnya, The Jakmania telah dikenal memiliki struktur organisasi yang sangat rapi, mulai dari pengurus pusat hingga kantor wilayah (korwil) dan biro-biro yang terorganisir dengan baik. 

Hal ini membantu dalam pengelolaan sumber daya dan pengambilan keputusan yang efektif. Para anggota The Jakmania diajak untuk terlibat dalam proses manajemen organisasi, mulai dari perencanaan acara, pengelolaan anggaran, hingga koordinasi dengan pihak terkait.

Melalui pengalaman ini, mereka belajar untuk menjadi pemimpin yang tangguh dan efektif dalam mengelola sebuah tim atau proyek.

Di samping manajemen, komunikasi juga menjadi kunci dalam berorganisasi. Para anggota The Jakmania diajak untuk berinteraksi dan berkomunikasi secara efektif dengan sesama anggota dan pihak eksternal.

Penggunaan media sosial untuk menyebarkan informasi, berdiskusi dalam rapat-rapat organisasi, serta menjalin hubungan dengan klub sepak bola dan pihak keamanan stadion adalah sebagian dari aspek komunikasi yang mereka kembangkan.

Dengan meningkatnya keterampilan komunikasi, para anggota The Jakmania dapat menjadi duta yang baik bagi klub mereka dan memperkuat hubungan dengan komunitas sepak bola lainnya.

Belajar berorganisasi juga melibatkan pengembangan keterampilan kepemimpinan. Sebagai anggota The Jakmania, para suporter memiliki kesempatan untuk mengambil peran kepemimpinan dalam berbagai tingkatan, mulai dari ketua divisi hingga koordinator acara.

Dalam peran tersebut, mereka belajar untuk mengambil keputusan yang tepat, memimpin dengan teladan, dan menginspirasi anggota lainnya untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan organisasi. Melalui pengalaman ini, mereka dapat menjadi pemimpin yang visioner dan berpengaruh dalam komunitas mereka.

Selain dari aspek manajemen, komunikasi, dan kepemimpinan, belajar berorganisasi dalam The Jakmania juga melibatkan pembentukan nilai-nilai solidaritas, kebersamaan, dan tanggung jawab.

Dalam setiap kegiatan dan program yang dijalankan oleh organisasi, para anggota diajak untuk bekerja sama secara tim, saling mendukung satu sama lain, dan bertanggung jawab atas tugas dan peran masing-masing. Hal ini tidak hanya memperkuat ikatan antar anggota, tetapi juga menciptakan atmosfer yang positif dan inklusif dalam komunitas The Jakmania.

Melalui pengalaman belajar berorganisasi dalam The Jakmania, para anggota tidak hanya menjadi suporter yang bersemangat, tetapi juga individu yang memiliki keterampilan dan pengetahuan yang berharga dalam berbagai bidang. Mereka belajar untuk menjadi pemimpin yang tangguh, komunikator yang efektif, dan individu yang bertanggung jawab.

Dengan demikian, mereka tidak hanya mendukung klub mereka di tribun stadion, tetapi juga berkontribusi positif dalam membangun komunitas yang lebih baik di sekitar mereka.

Sebagai bagian dari komunitas sepak bola yang begitu besar, para anggota The Jakmania memiliki tanggung jawab untuk terus belajar dan berkembang. Melalui pengalaman-pengalaman yang mereka dapatkan dalam organisasi suporter ini, mereka menjadi agen perubahan yang positif dalam memajukan sepak bola Indonesia.

Dengan semangat yang tinggi dan tekad yang kuat, mereka siap untuk melangkah maju dan mewujudkan impian bersama: menjadi suporter yang lebih baik, klub yang lebih baik, dan komunitas yang lebih baik. Yuk belajar organisasi di manapun!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun