Mohon tunggu...
Adhif Mambaul Ilmi
Adhif Mambaul Ilmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, NIM 23107030122

Sura Dira Jayaningrat,Lebur Dining Pangestuti

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Nih Buat Kamu yang Ga Enakan

29 Mei 2024   23:55 Diperbarui: 29 Mei 2024   23:59 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Merasa dekat dengan seseorang adalah pengalaman yang kaya akan emosi. Dalam hubungan yang erat, kita seringkali merasakan kehangatan, dukungan, dan keintiman yang mendalam. Namun, di balik itu semua, terkadang terselip ketidaknyamanan dan perasaan yang terpendam. Mengapa kita merasa tidak enak atau cenderung menyembunyikan perasaan saat merasa dekat dengan seseorang? Bagaimana cara mengatasi hal ini?

  •  Mengatasi Ketidaknyamanan dan Memendam Perasaan Saat Merasa Dekat dengan Seseorang

Merasa dekat dengan seseorang adalah pengalaman yang kaya akan emosi. Dalam hubungan yang erat, kita seringkali merasakan kehangatan, dukungan, dan keintiman yang mendalam. Namun, di balik itu semua, terkadang terselip ketidaknyamanan dan perasaan yang terpendam. Mengapa kita merasa tidak enak atau cenderung menyembunyikan perasaan saat merasa dekat dengan seseorang? Bagaimana cara mengatasi hal ini?

  •  Ketidaknyamanan karena Keterbukaan Emosi:

Salah satu faktor yang sering menyebabkan ketidaknyamanan saat merasa dekat dengan seseorang adalah keterbukaan emosi. Ketika kita merasa dekat dengan seseorang, kita cenderung lebih terbuka secara emosional. Kita berani mengungkapkan perasaan yang mungkin sebelumnya tersembunyi. Namun, dengan keterbukaan itu juga datang ketakutan. Kita takut ditolak atau tidak diterima dengan baik oleh orang yang kita cintai.

Membuka diri secara emosional adalah tindakan yang sangat rentan. Ini seperti memberikan kunci hati kepada seseorang, tanpa jaminan bahwa kunci itu akan dijaga dengan baik. Orang sering merasa tidak nyaman dengan pemikiran bahwa perasaan mereka mungkin tidak direspon dengan baik, atau bahkan, mereka mungkin mengalami penolakan atau penghinaan.

Ketika kita memendam perasaan karena takut akan reaksi negatif, kita juga mengorbankan kesempatan untuk hubungan yang lebih dalam dan lebih bermakna. Keterbukaan adalah hal yang penting dalam setiap hubungan, dan seringkali mengungkapkan perasaan kita kepada seseorang bisa menjadi langkah pertama menuju kedekatan yang lebih besar.

  •  Rasa Takut Kehilangan:

Rasa takut kehilangan adalah faktor lain yang seringkali menghambat kita untuk mengungkapkan perasaan saat merasa dekat dengan seseorang. Semakin dekat kita dengan seseorang, semakin besar rasa takut kehilangan itu. Kita mungkin khawatir bahwa jika kita mengungkapkan perasaan kita, hubungan tersebut bisa berubah atau bahkan berakhir.

Rasa takut ini bisa muncul karena kita merasa tidak aman dalam hubungan kita. Mungkin kita merasa bahwa kita tidak memiliki kontrol atas apa yang akan terjadi, atau mungkin kita merasa bahwa kita tidak memiliki kemampuan untuk mengatasi konsekuensi dari pengungkapan perasaan. Akibatnya, kita mungkin memilih untuk memendam perasaan kita, berharap bahwa dengan cara itu kita dapat mempertahankan status quo dari hubungan kita.

Namun, yang perlu diingat adalah bahwa rasa takut kehilangan sering kali merupakan refleksi dari kerentanan yang dalam. Terkadang, mengungkapkan perasaan kita kepada seseorang juga bisa menjadi langkah untuk merawat dan memperkuat ikatan kita dengan mereka. Meskipun ada risiko yang terkait dengan keberanian ini, terkadang hanya dengan mengambil risiko inilah kita bisa menemukan hubungan yang lebih kokoh dan lebih berarti.

  •  Kekhawatiran tentang Reaksi Orang Lain:

Selain kekhawatiran akan reaksi dari orang yang kita cintai, kekhawatiran tentang bagaimana orang lain akan merespons perasaan kita juga bisa menjadi penghambat dalam mengungkapkan diri. Kita mungkin khawatir tentang bagaimana teman, keluarga, atau masyarakat akan menilai atau merespons perasaan kita. Apakah mereka akan mendukung atau menentang hubungan kita? Apakah mereka akan merasa terganggu atau menghakimi?

Kekhawatiran tentang reaksi orang lain seringkali menjadi sangat kuat, terutama jika kita merasa tekanan sosial untuk mengikuti norma atau ekspektasi tertentu dalam hubungan. Kita mungkin merasa tidak nyaman dengan pemikiran bahwa orang lain akan memandang kita secara berbeda atau bahkan menghakimi kita karena perasaan yang kita miliki. Oleh karena itu, kita mungkin memilih untuk menyembunyikan perasaan tersebut, memilih untuk menjaga keharmonisan dan stabilitas dalam hubungan sosial kita.

  •  Kurangnya Keyakinan Diri:

Kurangnya keyakinan diri juga bisa menjadi penghalang besar dalam mengungkapkan perasaan kita kepada seseorang yang kita cintai. Merasa dekat dengan seseorang seringkali melibatkan perasaan cinta atau ketertarikan. Namun, jika kita merasa kurang percaya diri, kita mungkin ragu untuk mengungkapkan perasaan kita. Kita takut bahwa kita tidak layak atau tidak cukup baik bagi orang tersebut.

Kurangnya keyakinan diri bisa membuat kita meragukan nilai diri kita sendiri. Kita mungkin merasa tidak layak untuk menerima cinta atau perhatian, atau kita mungkin merasa bahwa kita tidak pantas untuk dicintai. Ini bisa membuat kita takut untuk direspon negatif atau bahkan ditolak. Sebagai hasilnya, kita mungkin memilih untuk memendam perasaan kita daripada mengambil risiko menghadapi penolakan atau penghinaan.

Namun, kita perlu diingat bahwa keyakinan diri adalah hal yang bisa dipelajari dan dikembangkan. Meskipun mungkin sulit pada awalnya, mengambil langkah-langkah kecil untuk meningkatkan kepercayaan diri kita bisa membantu kita merasa lebih nyaman dalam mengungkapkan perasaan kita kepada orang yang kita cintai.

  •  Mengatasi Ketidaknyamanan dan Memendam Perasaan:

Meskipun ada banyak faktor yang bisa membuat kita merasa tidak enak atau cenderung menyembunyikan perasaan saat merasa dekat dengan seseorang, penting untuk diingat bahwa komunikasi terbuka adalah kunci dalam hubungan yang sehat dan memuaskan. Jika kita merasa dekat dengan seseorang, pertimbangkan untuk berbicara dengan jujur tentang perasaan kita.

Langkah pertama adalah memahami perasaan kita sendiri dengan baik. Sebelum kita bisa mengungkapkan perasaan kita kepada orang lain, kita harus benar-benar memahami apa yang kita rasakan dan mengapa kita merasakannya. Ini bisa melibatkan refleksi pribadi, journaling, atau bahkan berbicara dengan seorang teman atau profesional kesehatan mental.

Setelah kita memiliki pemahaman yang lebih baik tentang perasaan kita sendiri, langkah berikutnya adalah berbicara dengan orang yang kita cintai. Ketika kita melakukannya, penting untuk mengungkapkan perasaan kita dengan jujur dan terbuka. Cobalah untuk tidak menyalahkan atau menuduh orang lain, tetapi fokuslah pada bagaimana perasaan kita mempengaruhi kita secara pribadi.

Jika kita merasa tidak nyaman atau takut untuk mengungkapkan perasaan kita secara langsung, kita juga bisa memilih untuk menulis surat atau pesan kepada orang yang kita cintai. Ini bisa menjadi cara yang lebih mudah untuk menyampaikan perasaan kita tanpa harus menghadapi reaksi langsung.

Selain itu, penting untuk mengingat bahwa reaksi orang lain tidak selalu dapat diprediksi. Meskipun kita mungkin khawatir tentang bagaimana orang lain akan merespons perasaan kita, kita tidak pernah bisa tahu sampai kita mengungkapkannya. Bahkan jika reaksi orang lain tidak sesuai dengan yang kita harapkan, itu bukan berarti bahwa perasaan kita tidak berarti atau tidak valid. Yang terpenting adalah bahwa kita berani untuk jujur tentang perasaan kita dan memperjuangkan kebahagiaan kita sendiri.

Merasa tidak enak atau cenderung menyembunyikan perasaan saat merasa dekat dengan seseorang adalah pengalaman yang umum dan seringkali kompleks. Namun, dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan ketidaknyamanan tersebut dan mengambil langkah-langkah untuk mengatasinya, kita dapat membangun hubungan yang lebih sehat dan lebih memuaskan dengan orang yang kita cintai.

Penting untuk diingat bahwa komunikasi terbuka dan jujur adalah kunci dalam hubungan yang sukses. Jika kita merasa dekat dengan seseorang, jangan takut untuk mengungkapkan perasaan kita. Meskipun ada risiko terkait dengan keterbukaan, itu juga membawa kesempatan untuk pertumbuhan pribadi dan kedekatan yang lebih dalam.

Jadi, berani untuk memperjuangkan perasaan kita dan berkomunikasi dengan jujur dengan orang yang kita cintai. Kita tidak pernah tahu apa yang bisa terjadi jika kita tidak mencoba.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun