Mohon tunggu...
Adhif Mambaul Ilmi
Adhif Mambaul Ilmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, NIM 23107030122

Sura Dira Jayaningrat,Lebur Dining Pangestuti

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tanda Tanya Besar, Kanjuruhan Sampai Mana?

18 Februari 2024   20:39 Diperbarui: 18 Februari 2024   21:33 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tangis air mata yang tak lagi bisa dibendung oleh keluarga korban, 794 Korban 695 orang luka - luka dan 135 orang dinyatakan meninggal dunia.

Ya, Sudah 2 Tahun berlalu tragedi memilukan ini, tapi tak kunjung menemui sebuah keadilan yang dinantikan oleh pihak korban maupun pecinta bola tanah air.

Sungguh amat memilukan tragedi yang telah berlalu itu, rentetan jalur yang telah ditempuh para Aremania dan para pihak Korban yang menanti keadilan yang dinantikan.

Seakan hanyut ditelan huru - hara yang terjadi di negeri ini, tetap air mata itu  tak kunjung usai setelah 2 tahun kejadian memilukan tersebut.

Bicara tentang siapa yang salah pun sampai saat ini tak kunjung menemui titik terang, seakan tragedi itu telah usai berlalu dan tak diperlukan lagi untuk diingat.

Tapi semua ini belum usai, coba kita rasakan seberapa dalam tangis yang di rasakan pihak korban maupun Aremania sendiri, lalu apa yang  bisa kita lakukan? Apakah kita hanya bisa berdiam diri? Atau mencoba selalu menggaungkan bahwa masalah ini belum usai?

135 korban jiwa bukanlah sekedar angka tapi itu adalah nyawa yang tumbang dalam tragedy tersebut. Lalu siapa yang salah? Apakah kita hanya bisa menyalahkan satu sama lain? Atau kita lebih memilih untuk tetap berjuang demi keadilan yang dinantikan?

Yang bisa kita lakukan adalah tetap berjuang untuk keadilan yang kita nantikan, tapi apakah perjuangan kita akan bisa lekas menemui titik terang? Atau malah tragedy ini hanya sebuah kenangan yang akan hilang larut dan tak kunjung usai?

 Tanpa adanya keadilan yang menemui titik terang, negeri ini tetap menjalankan kompetisi sepakbolanya, padahal masih ada urusan yang lebih besar dan belum usai.

Tanda tanya besar adalah isi dalam artikel ini, untuk apa? Untuk kita bertanya pada diri kita sendiri, masih ingatkah kita tentang peristiwa itu? Masih bisakah kita memperjuangkan hal itu?  Bisakah kita merasakan apa yang mereka rasakan selama 2 tahun ini?

Hal yang bisa kita lakukan adalah saling menguatkan dan memperjuangkan keadilan, terus menggaungkan bahwa semua ini belum usai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun