Tangis air mata yang tak lagi bisa dibendung oleh keluarga korban, 794 Korban 695 orang luka - luka dan 135 orang dinyatakan meninggal dunia.
Ya, Sudah 2 Tahun berlalu tragedi memilukan ini, tapi tak kunjung menemui sebuah keadilan yang dinantikan oleh pihak korban maupun pecinta bola tanah air.
Sungguh amat memilukan tragedi yang telah berlalu itu, rentetan jalur yang telah ditempuh para Aremania dan para pihak Korban yang menanti keadilan yang dinantikan.
Seakan hanyut ditelan huru - hara yang terjadi di negeri ini, tetap air mata itu  tak kunjung usai setelah 2 tahun kejadian memilukan tersebut.
Bicara tentang siapa yang salah pun sampai saat ini tak kunjung menemui titik terang, seakan tragedi itu telah usai berlalu dan tak diperlukan lagi untuk diingat.
Tapi semua ini belum usai, coba kita rasakan seberapa dalam tangis yang di rasakan pihak korban maupun Aremania sendiri, lalu apa yang  bisa kita lakukan? Apakah kita hanya bisa berdiam diri? Atau mencoba selalu menggaungkan bahwa masalah ini belum usai?
135 korban jiwa bukanlah sekedar angka tapi itu adalah nyawa yang tumbang dalam tragedy tersebut. Lalu siapa yang salah? Apakah kita hanya bisa menyalahkan satu sama lain? Atau kita lebih memilih untuk tetap berjuang demi keadilan yang dinantikan?
Yang bisa kita lakukan adalah tetap berjuang untuk keadilan yang kita nantikan, tapi apakah perjuangan kita akan bisa lekas menemui titik terang? Atau malah tragedy ini hanya sebuah kenangan yang akan hilang larut dan tak kunjung usai?
 Tanpa adanya keadilan yang menemui titik terang, negeri ini tetap menjalankan kompetisi sepakbolanya, padahal masih ada urusan yang lebih besar dan belum usai.
Tanda tanya besar adalah isi dalam artikel ini, untuk apa? Untuk kita bertanya pada diri kita sendiri, masih ingatkah kita tentang peristiwa itu? Masih bisakah kita memperjuangkan hal itu? Â Bisakah kita merasakan apa yang mereka rasakan selama 2 tahun ini?
Hal yang bisa kita lakukan adalah saling menguatkan dan memperjuangkan keadilan, terus menggaungkan bahwa semua ini belum usai.