Tidak ada kaitan spesifik antara Konvensi Calon Presiden (Capres) Partai Demokrat dengan erupsi Gunung Sinabung saat ini, kecuali lokasi pelaksanaan debat konvensi dan Gunung Sinabung berada di satu provinsi, yakni Sumatera Utara.
Entah ada unsur kesengajaan atau tidak, debat tersebut digelar di Medan dan Gunung Sinabung berada di Kecamatan Naman Teran Kabupaten Karo. Hasilnya, ya bisa ditebak, masing-masing capres pun berusaha merebut simpatik para pengungsi. Tak lagi sulit mengumpulkan massa, karena kini lebih dari 28.000 jiwa sudah berkumpul di 42 titik posko pengungsian.
Luar biasanya lagi, dalam satu hari, Senin (20/1) tiga peserta konvensi hadir di Karo. Seperti terjadwal, mereka tidak datang dalam satu waktu. Ketika yang satu sudah pergi, muncul lagi yang lainnya. ‘Trik’ yang dihadirkan juga berbeda.
Kepada tiga capres ini, pengungsi menaruh banyak harapan. Dihadapan ketiganya, acapkali air mata para pengungsi mengalir deras dan menggantungkan asanya sembari menyampaikan keluh kesah yang dialami.
Siapa sajakah mereka?
1. Irman Gusman
[caption id="attachment_291309" align="aligncenter" width="569" caption="Irman Gusman bergabung bersama pengungsi yang membuat anyaman. (Dok. Pribadi)"][/caption] Ketua DPD RI ini menjadi peserta Konvensi Capres Partai Demokrat pertama yang hadir di Karo. Datang lebih awal, sekitar Pukul 08.00 WIB, dia didampingi ketiga Anggota DPD RI asal Sumatera Utara, Parlindungan Purba, Rahmad Shah dan Rudolf Pardede.
Irman Gusman mengawali kedatangannya dengan berkunjung ke Kantor Bupati Karo dan menyerahkan bantuan secara simbolis. Lalu berlanjut ke Masjid Agung Kabanjahe, Klasis GBKP Kabanjahe dan Posko Paroki Kabanjahe.
Dalam kunjungannya, Irman berjanji akan memperjuangkan bencana erupsi Gunung Sinabung menjadi bencana nasional. Di Paroki, Irman memborong anyaman karya tangan ibu-ibu pengungsi.
Pada setiap posko pengungsian yang ia datangi, beberapa kali ia diperkenalkan sebagai calon presiden, baik oleh bupati dan anggota DPD RI yang menemaninya. Sore menjelang, Irman Gusman pun meninggalkan Kabupaten Karo.
2. Gita Wirjawan