Ku terbangun di pagi buta
Kandung kemihku penuh minta keluar
Setengah mata 5 watt,berjalan sempoyongan karena nyawa belum genep menuju kamar kecil
Kuarahkan pipis ku malah menyebar kesana kemari
Ahhhh dari dulu aku gak bisa benar pipisnya dan selalu lupa menutup pintu
Kegaduhan kecil di dapur membuka kupingku
Sayup terdengar adukan sendok bertemu gelas kaca
Aku tersenyum senang
Ibu tau aja kalo aku butuh kopi
Tapi kenapa ada suara tangis lirih disana
Aku mengendap endap tak bersuara
Kuintip ibu dari celah gorden pembatasan ruangan
Ibu sedang memegang cangkir kopi dengan gemetar dan bercucuran air mata
Aku menghambur dan memeluk ibu
Ada apa buÂ
Adhie salah apa bu
Ibu hanya berucap lirih dan terbata bata,
Ibu sedang buatkan kopi untuk ayah nak ,tapi ibu baru ingat kalo ayah sudah lebih dulu meninggalkan ibuÂ
Rasanya baru kemaren ibu mendampingi ayah dalam suka dan duka,ternyata sudah lebih dari 40 tahun ibu mendampingi ayah
Tapi ibu bangga sudah menjadi istri yang baik untuk ayah,mendampingi dan merawat sampai akhir hayat
Ibu hanya kangen ayah nak,ibu bahagia lahir batin bisa mengabdi dengan ayah nak,wajah ayah ketika menikmati kopi buatan ibu
Wanita nak ,seorang istri akan selalu mendampingi suaminya dalam suka dan duka,walau sering dipukul,hidup miskin tak punya apa apa
Seorang istri akan bertahan nak ,hanya jika dimadu dan cinta nya dibagi maka dunia sudah runtuh baginya
Jangan kamu sakiti istri mu dengan poligami ya nak
Mulut ku terkunci ,lidah ku kelu,rupanya isu perselingkuhanku sudah sampai ke telinga ibu
Dasar istri ku tukang ngadu ,awas nantiÂ
Iya bu ,adhie gak akan menyakiti hati istri
Hati hati nak godaan terbesar laki laki adalah wanita apalagi kau sudah tampak sukses pasti banyak wanita mengejarmu
Tapi ingat hanya istrimu yang sudah merasakan pahit getir hidup bersama mu
Jadi jangan pernah kau sia siakan cintanya
Ia bu kataku nyaris tak bersuara sambil menggangguk pelan
Kopinya buat adhie aja ya bu kataku untuk mengalihkan perhatiaan
Ibu hanya tersenyum sambil memberikan cangkir kopi kepadaku sambil mengusap ubun ubunku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H