Mohon tunggu...
Adhieyasa Adhieyasa
Adhieyasa Adhieyasa Mohon Tunggu... wiraswasta -

Berkebun sawit dan karet utk menyambung hidup ,asli jawa skrg tinggal di sumatra ,suka melamun di kebun dan mencari sinyal internet

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengintip Ibu

21 Juli 2015   16:49 Diperbarui: 21 Juli 2015   17:03 1208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ku terbangun di pagi buta

Kandung kemihku penuh minta keluar

Setengah mata 5 watt,berjalan sempoyongan karena nyawa belum genep menuju kamar kecil

Kuarahkan pipis ku malah menyebar kesana kemari

Ahhhh dari dulu aku gak bisa benar pipisnya dan selalu lupa menutup pintu

Kegaduhan kecil di dapur membuka kupingku

Sayup terdengar adukan sendok bertemu gelas kaca

Aku tersenyum senang

Ibu tau aja kalo aku butuh kopi

Tapi kenapa ada suara tangis lirih disana

Aku mengendap endap tak bersuara

Kuintip ibu dari celah gorden pembatasan ruangan

Ibu sedang memegang cangkir kopi dengan gemetar dan bercucuran air mata

Aku menghambur dan memeluk ibu

Ada apa bu 

Adhie salah apa bu

Ibu hanya berucap lirih dan terbata bata,

Ibu sedang buatkan kopi untuk ayah nak ,tapi ibu baru ingat kalo ayah sudah lebih dulu meninggalkan ibu 

Rasanya baru kemaren ibu mendampingi ayah dalam suka dan duka,ternyata sudah lebih dari 40 tahun ibu mendampingi ayah

Tapi ibu bangga sudah menjadi istri yang baik untuk ayah,mendampingi dan merawat sampai akhir hayat

Ibu hanya kangen ayah nak,ibu bahagia lahir batin bisa mengabdi dengan ayah nak,wajah ayah ketika menikmati kopi buatan ibu

Wanita nak ,seorang istri akan selalu mendampingi suaminya dalam suka dan duka,walau sering dipukul,hidup miskin tak punya apa apa

Seorang istri akan bertahan nak ,hanya jika dimadu dan cinta nya dibagi maka dunia sudah runtuh baginya

Jangan kamu sakiti istri mu dengan poligami ya nak

Mulut ku terkunci ,lidah ku kelu,rupanya isu perselingkuhanku sudah sampai ke telinga ibu

Dasar istri ku tukang ngadu ,awas nanti 

Iya bu ,adhie gak akan menyakiti hati istri

Hati hati nak godaan terbesar laki laki adalah wanita apalagi kau sudah tampak sukses pasti banyak wanita mengejarmu

Tapi ingat hanya istrimu yang sudah merasakan pahit getir hidup bersama mu

Jadi jangan pernah kau sia siakan cintanya

Ia bu kataku nyaris tak bersuara sambil menggangguk pelan

Kopinya buat adhie aja ya bu kataku untuk mengalihkan perhatiaan

Ibu hanya tersenyum sambil memberikan cangkir kopi kepadaku sambil mengusap ubun ubunku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun