Guru yang telah mengikuti simulasi ini diharapkan mampu menerapkan metode serupa di kelas, terutama dalam mata pelajaran yang terkait dengan ekonomi atau pendidikan kewarganegaraan. Penggunaan Cashflowpoly Boardgame sebagai alat bantu mengajar dapat membantu siswa memahami konsep keuangan yang kompleks dengan cara yang sederhana dan menyenangkan.
Selain itu, board game ini juga mendorong keterlibatan aktif siswa dalam proses pembelajaran. Melalui permainan, siswa diajak untuk berpikir kritis, mengambil keputusan, dan memahami konsekuensi dari setiap pilihan finansial yang mereka buat. Ini tidak hanya meningkatkan pemahaman mereka tentang literasi finansial, tetapi juga mengasah keterampilan berpikir strategis.
Manfaat lain dari simulasi ini adalah membangun kesadaran akan pentingnya literasi finansial sejak dini. Dengan memahami pengelolaan keuangan melalui permainan, siswa dapat lebih siap menghadapi tantangan finansial di masa depan. Guru juga dapat memanfaatkan pengalaman ini untuk membuat program literasi finansial yang lebih terstruktur di sekolah.
Sebagai alat pengajaran, Cashflowpoly Boardgame memberikan fleksibilitas dalam penyampaian materi. Guru dapat menyesuaikan skenario permainan sesuai dengan tingkat pemahaman siswa. Hal ini memungkinkan pembelajaran literasi finansial untuk dilakukan secara bertahap, mulai dari konsep dasar hingga pengelolaan keuangan yang lebih kompleks.
Melalui simulasi ini, para guru mendapatkan wawasan baru tentang cara menyampaikan literasi finansial dengan cara yang lebih efektif dan menyenangkan. Diharapkan, pengalaman ini tidak hanya bermanfaat bagi siswa, tetapi juga menjadi langkah awal untuk menciptakan budaya literasi finansial yang kuat di lingkungan sekolah.
Penyerahan Boardgame dan Closing Remarks
Sebagai tanda apresiasi, setiap guru yang hadir mendapatkan satu set Cashflowpoly Boardgame untuk digunakan dalam mengajarkan literasi finansial kepada siswa di sekolah masing-masing. Penyerahan boardgame ini dilakukan dalam sesi penutup yang diisi oleh Dr. Lana Soelistianingsih, S.E., M.A., Wakil Ketua Dewan Komisioner LPS. Dalam closing remarks-nya, beliau menyampaikan harapan agar program ini dapat memberikan dampak positif bagi pendidikan literasi finansial di Surabaya dan menjadi model bagi kota-kota lain di Indonesia.
Komitmen Terhadap Literasi Finansial
Acara yang diselenggarakan oleh LPS II dan ISEI Surabaya ini merupakan bukti nyata dari komitmen kedua lembaga untuk meningkatkan literasi finansial di Indonesia. Dengan melibatkan para guru sebagai agen perubahan, diharapkan literasi finansial dapat ditanamkan sejak dini kepada generasi muda. Selain itu, kolaborasi ini menunjukkan pentingnya kerja sama antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan sektor keuangan dalam menciptakan masyarakat yang lebih melek finansial.
Melalui inisiatif seperti ini, LPS dan ISEI Surabaya berharap dapat menciptakan dampak yang berkelanjutan dalam membangun budaya pengelolaan keuangan yang sehat. Dengan demikian, generasi mendatang tidak hanya mampu menghadapi tantangan finansial, tetapi juga berkontribusi dalam menciptakan perekonomian yang stabil dan berkelanjutan di Indonesia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI