Mohon tunggu...
Adhicipta Wirawan
Adhicipta Wirawan Mohon Tunggu... Desainer - Professional Game Designer dan Dosen Praktisi International Program Digital Media Petra Christian University (PCU), Penulis Buku Yuk Bikin Board Game Edukasi: https://bit.ly/bukubikinboardgame

Ciptakan Pendidikan yang Mudah dan Menyenangkan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Cara Seru Belajar Sejarah Kemerdekaan dengan Linimasa Card Game

28 Maret 2023   08:04 Diperbarui: 28 Maret 2023   13:34 1117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemain menebak peristiwa Serangan Umum terjadi sebelum atau sesudah peristiwa lagu Indonesia raya atau Proklamasi Kemerdekaan.

Tujuan utama mengajarkan pelajaran sejarah di sekolah dasar adalah untuk memberikan dasar pemahaman tentang sejarah dan budaya suatu negara atau masyarakat kepada siswa-siswi. Pelajaran sejarah dapat membantu siswa-siswi memahami peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah negara mereka dan mempelajari bagaimana negara tersebut berkembang dari masa ke masa. Harapannya pelajaran sejarah dapat membentuk karakter siswa menjadi pelajar yang sesuai nilai-nilai Pancasila.

Linimasa masa sejarah card game dapat menjadi alternatif solusi pembelajaran sejarah yang lebih berdampak positif bagi para siswa. Interaktif dan mudah digunakan di dalam maupun di luar kelas.

Selain itu, mempelajari sejarah juga dapat membantu meningkatkan kemampuan analisis, kritis, dan logika siswa-siswi. Dengan mempelajari sejarah, siswa-siswi dapat belajar bagaimana mengidentifikasi penyebab dan dampak dari peristiwa masa lalu, serta mengembangkan kemampuan untuk menganalisis dan mengevaluasi bukti-bukti sejarah secara kritis.

Pelajaran Sejarah Kurang disukai di SD

Beberapa alasan mengapa pelajaran sejarah kurang disukai siswa sekolah dasar antara lain:

  1. Kurangnya Keterkaitan dengan Kehidupan Siswa. Banyak siswa-siswi merasa bahwa pelajaran sejarah tidak relevan dengan kehidupan sehari-hari mereka. Karena sejarah sering kali berkaitan dengan peristiwa-peristiwa yang sudah berlalu jauh, siswa-siswi mungkin merasa kesulitan untuk memahami keterkaitannya dengan kehidupan mereka saat ini.

  2. Materi Pelajaran yang Tidak Menarik. Beberapa siswa-siswi mungkin merasa bosan dengan materi pelajaran yang disampaikan dalam pelajaran sejarah. Sejarah sering kali dianggap sebagai pelajaran yang berat dan monoton, dan siswa-siswi mungkin kehilangan minat ketika harus mempelajari tanggal dan nama-nama penting yang sulit diingat.

  3. Kurangnya Interaksi dan Aktivitas. Pelajaran sejarah sering kali diajarkan dengan metode ceramah atau presentasi, sehingga kurang menarik dan kurang memberikan interaksi langsung antara guru dan siswa-siswi. Siswa-siswi yang lebih suka belajar dengan interaksi langsung dan aktivitas mungkin akan kehilangan minat pada pelajaran sejarah.

  4. Tidak Ada Hubungan dengan Masa Depan. Beberapa siswa-siswi mungkin tidak melihat hubungan antara pelajaran sejarah dan masa depan mereka. Mereka mungkin merasa bahwa pelajaran sejarah tidak membantu mereka mempersiapkan diri untuk masa depan dan tidak memberikan keterampilan yang berguna untuk karier atau kehidupan mereka di kemudian hari.

  5. Evaluasi siswa lebih pada kemampuan menghafal. Tes sejarah sering kali menanyakan nama peristiwa, nama tokoh hingga tanggal-tanggal tertentu dibandingkan aplikasi dan penerapan perilaku luhur dalam membentuk karakter siswa.

Untuk mengatasi ketidakdisukaan siswa terhadap pelajaran sejarah, pendekatan dan metode pengajaran yang berbeda dapat digunakan. Guru dapat memperkenalkan materi sejarah dengan cara yang menarik dan lebih terkait dengan kehidupan sehari-hari siswa, misalnya dengan menggunakan contoh-contoh praktis atau kisah-kisah inspiratif yang terkait dengan materi pelajaran. 

Linimasa Sejarah Card Game sebagai solusi cara belajar sejarah yang fun

Salah satu contoh cara pembelajaran yang menarik dan interaktif adalah dengan melibatkan para siswa untuk menganalisis peristiwa berdasarkan kronologinya. Setiap peristiwa memiliki keterkaitan satu dengan yang lain sehingga perlu digunakan mekanik permainan sekuensial.

Pada tahun 2016 saya mulai merancang board game edukasi Linimasa Sejarah Card Game dengan tema kemerdekaan.  Setiap peristiwa sebelum dan sesudah kemerdekaan dibuat dalam bentuk kartu-kartu peristiwa yang memiliki 2 sisi yaitu sisi pertanyaan dan sisi jawaban.

Tugas para pemain adalah menebak urutan suatu peristiwa yang benar dengan menggunakan analisis sederhana berdasarkan wawasan yang ia miliki tanpa harus hafal pelajaran sejarah.

Sebagai contoh dibuka secara acak kartu peristiwa proklamasi kemerdekaan. Pemain pertama mendapatkan kartu Lagu Indonesia Raya kapan pertama kali dikumandangkan. Pemain menebak apakah peristiwa ini terjadi sebelum atau setelah proklamasi. 

Pemain menebak kejadian peristiwa Lagu Indonesia Raya
Pemain menebak kejadian peristiwa Lagu Indonesia Raya

Pada umumnya para siswa akan berdiskusi dan menjelaskan alasannya menebak sebelum atau setelah misalkan: "lagu Indonesia Raya diciptakan dulu sebelum dibacakan saat proklamasi, atau setelah merdeka baru lagu Indonesia raya diciptakan.

Setelah itu pemain membalik kartu lagu Indonesia raya untuk melihat jawaban yang benar berdasarkan tahun yang tertulis. 

Pemain menebak peristiwa Serangan Umum terjadi sebelum atau sesudah peristiwa lagu Indonesia raya atau Proklamasi Kemerdekaan.
Pemain menebak peristiwa Serangan Umum terjadi sebelum atau sesudah peristiwa lagu Indonesia raya atau Proklamasi Kemerdekaan.

Pemain berikutnya mendapatkan giliran dengan kartu peristiwa serangan umum apakah terjadi di C, D, atau E. Dengan demikian alternatif tebakan semakin banyak dan semakin menantang. Diskusi antar siswa sering kali muncul meskipun ia tidak dalam giliran bermain.

Penelitian Manfaat Permainan dengan Tema Sejarah

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan game edukasi dalam pembelajaran sejarah dapat meningkatkan minat, motivasi, dan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Misalnya, penelitian yang dilakukan oleh Nteliou, Karagiorgi, & Dimakos (2019) menunjukkan bahwa penggunaan game edukasi dalam pembelajaran sejarah di kelas 5 dan 6 dapat meningkatkan minat siswa terhadap sejarah dan memperbaiki pemahaman mereka tentang konsep-konsep sejarah.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Fahmi & Amalia (2020) menunjukkan bahwa penggunaan permainan edukasi sejarah dalam bentuk papan permainan dapat meningkatkan motivasi dan minat siswa terhadap pelajaran sejarah. Selain itu, permainan edukasi juga dapat membantu siswa untuk lebih memahami konsep-konsep sejarah, memperkuat kemampuan logika dan pemecahan masalah, serta meningkatkan interaksi dan kolaborasi antara siswa.

Namun, penggunaan game edukasi sebaiknya tidak hanya diandalkan sebagai satu-satunya metode pembelajaran. Peran guru dalam membimbing dan memberikan penjelasan yang tepat juga tetap penting untuk memperkuat pemahaman siswa. Selain itu, desain dan kualitas game edukasi juga harus diperhatikan, agar game tersebut dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan efektif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun