Kehidupan modern saat ini seringkali diwarnai dengan hiruk pikuk dan kesibukan bekerja. Kita sering merasa terjebak dalam rutinitas dan tuntutan pekerjaan yang mengharuskan kita terus bergerak dan terus produktif.Â
Sehingga, sulit bagi kita untuk menemukan waktu dan ruang untuk merenung dan merefleksikan kembali tujuan hidup dan nilai-nilai yang ingin diwujudkan.Â
Padahal, merenung dan merefleksikan kembali tujuan hidup sangat penting untuk mencapai kebahagiaan dan keseimbangan hidup.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menyadari bahwa terdapat proses kalibrasi yang dapat membantu kita dalam menyesuaikan diri dengan tujuan hidup dan mencapai keseimbangan dalam hidup yang semakin kompleks ini.
Banyak orang cenderung untuk bersaing dalam memamerkan kekayaan dan status sosial. Hal ini seringkali mengarah pada perilaku flexing atau pamer harta.Â
Padahal, dalam agama Islam, perilaku flexing tersebut tidak dianjurkan, bahkan dianggap sebagai perilaku yang tidak baik.
Oleh karena itu, puasa dapat menjadi salah satu proses kalibrasi yang dapat membantu umat Muslim dalam mengontrol diri dari perilaku flexing dan membangun sikap rendah hati serta kepedulian terhadap sesama.Â
Dengan menahan diri dari makan dan minum, kita juga dapat menguatkan kemauan dan memperkuat kontrol diri dalam menghindari perilaku yang tidak baik seperti memamerkan kekayaan.
Selain itu, puasa juga mengajarkan kita untuk bersyukur atas apa yang telah diberikan Allah dan meningkatkan kepedulian sosial terhadap sesama yang kurang beruntung.
Proses kalibrasi adalah proses penyesuaian atau penyetelan ulang untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat dan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Dalam konteks kehidupan, proses kalibrasi juga dapat diartikan sebagai proses penyesuaian diri dengan tujuan hidup dan nilai-nilai yang ingin diwujudkan.
Puasa dalam Islam dijadikan sebagai salah satu proses kalibrasi dalam kehidupan umat Muslim agar lebih selaras dengan tujuan hidupnya. Berikut adalah beberapa hal yang dapat dijadikan bahan refleksi dalam proses kalibrasi melalui puasa:
Mengontrol nafsu
Puasa dapat membantu umat Muslim untuk mengontrol nafsu, terutama nafsu makan dan minum. Dalam kehidupan sehari-hari, nafsu seringkali menguasai pikiran dan tindakan manusia sehingga dapat mengganggu keseimbangan hidup.Â
Dengan berpuasa, umat Muslim diajarkan untuk mengontrol nafsu tersebut sehingga dapat mencapai keseimbangan dalam kehidupan.
Meningkatkan kesabaran dan keteguhan
Puasa juga dapat meningkatkan kesabaran dan keteguhan dalam kehidupan. Menahan diri dari makan dan minum selama sekitar 14 jam per hari selama satu bulan bukanlah perkara yang mudah.
Namun, dengan tekad dan keteguhan yang kuat, umat Muslim mampu melakukannya. Hal ini dapat dijadikan bahan refleksi dalam kehidupan sehari-hari, di mana keteguhan dan kesabaran sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan hidup.
Meningkatkan kepedulian sosial
Puasa juga dapat meningkatkan kepedulian sosial. Dalam bulan Ramadan, umat Muslim diajarkan untuk memperhatikan dan membantu sesama yang membutuhkan.Â
Hal ini dapat dijadikan bahan refleksi dalam kehidupan sehari-hari, di mana kepedulian sosial sangat penting untuk mencapai keseimbangan hidup.
Meningkatkan spiritualitas
Puasa juga dapat meningkatkan spiritualitas umat Muslim. Dengan berpuasa, umat Muslim dapat lebih fokus dalam beribadah dan mengembangkan spiritualitasnya.Â
Hal ini dapat membantu umat Muslim dalam menjalani kehidupan sehari-hari dengan lebih tenang dan damai.
Dalam kesimpulannya, puasa dalam agama Islam dapat dijadikan sebagai proses kalibrasi dalam kehidupan umat Muslim agar lebih selaras dengan tujuan hidupnya.Â
Puasa dapat membantu umat Muslim dalam mengontrol nafsu, meningkatkan kesabaran dan keteguhan, meningkatkan kepedulian sosial, serta meningkatkan spiritualitas.
Dengan demikian, umat Muslim dapat mencapai keseimbangan hidup yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H