Bagi siswa SMA atau Mahasiswa, salah satu tantangan terbesar saat belajar akuntansi adalah memahami proses bisnis berdampak pada aktivitas pengolahan data menjadi informasi keuangan menjadi kongkrit dan tidak abstrak.Â
Siswa SMA atau Mahasiswa umumnya masih minim pengalaman berbisnis. Memahami akuntansi akan sangat terasa sulit sekali.Â
Saat saya belajar akuntansi di Jurusan Akuntansi, Universitas Surabaya (UBAYA), belajar akuntansi lebih identik menghafalkan formula dan aturan akuntansi tapi tidak begitu paham bagaimana menggunakan informasi akuntansi tersebut.Â
Bagi sekolah atau kampus dengan jumlah mahasiswa yang sangat besar tentu melakukan praktikum bisnis tidaklah mudah. Apalagi jika hal ini dilakukan di masa pandemi.Â
Salah satu solusi yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan board games, karena dengan bermain board games khususnya tema ekonomi maka para siswa / mahasiswa melakukan sebuah simulasi praktik bisnis yang akan memberikan gambaran kongkrit proses bisnis serta manfaat akuntansi.
Lalu board game apa saja yang bisa digunakan untuk belajar Akuntansi?
1. LEMONADE STAND
Lemonade stand adalah sebuah card game di mana para pemain berperan sebagai anak SD yang mengisi waktu liburan dengan berjualan es lemon. Setiap anak akan diberi modal dari orang tua mereka. Setiap pemain punya waktu sepekan atau 7 putaran (hari) untuk berjualan. Tantangan dalam berjualan adalah cuaca. Di mana para pemain harus memprediksi cuaca dengan baik, karena cuaca berdampak pada penjualan es lemon. Jika hujan maka permintaan es lemon akan turun, sedangkan saat cuaca cerah dan berawan penjualan es lemon cenderung baik dan menguntungkan.
Lalu bagaimana belajar akuntansinya? Kita perlu sedikit memodifikasi dan menambahkan aturan baru saat bermain. Setiap aktivitas pembelian bahan baku dicatat akuntansinya. Begitu pula saat melakukan promosi. Lalu setiap aktivitas penjualan, pemain harus mencatat penjualannya.
Intinya setiap aktivitas bisnis selama berjualan es lemon dicatat akuntansinya. Pemain harus menggunakan informasi akuntansi yang ada dalam mengambil keputusan berikutnya hingga 7 putaran. Pemenangnya adalah anak dengan jumlah uang terbanyak dari hasil penjualan es lemon.
2. HAPPY PIGS
Dalam Happy Pigs, para pemain menjadi pengusaha peternakan babi. Berbeda dengan Lemonade stand yang harus berspekulasi dengan cuaca. Dalam happy pigs pemain fokus dalam beternak mulai dari bayi, anak, remaja, hingga dewasa. Setiap babi memiliki ukuran yang berbeda sehingga membutuhkan ukuran kandang yang makin besar. Babi juga butuh di vaksin agar tidak mati saat pergantian musim. Babi juga diberi makanan khusu agar cepat besar.Â
3. MY HAPPY FARM
Dalam board game My Happy Farm, petani fokus menjadi pemilik peternakan dan perkebunan. Tantangan pemain di sini adalah harus memikirkan keputusan kombinasi tanaman dan hewan yang tepat, dan ini tidaklah mudah. Tanaman akan tumbuh tapi kapasitas gudang juga terbatas.Â
4. FOR SALE
Ingin belajar bisnis Properti? Yuk coba bermain board game berjudul For Sale. Board game ini para pemain menjadi investor di bidang properti. Ada 2 fase dalam permainan board game ini. Fase pertama adalah proses beli Properti dengan mekanisme lelang dan Fase Kedua menjual properti dengan mekanisme lelang terbalik.Â
Apakah ada Board Game untuk Belajar Investasi?
Tentu ada banyak board game yang mengajarkan para pemainnya untuk melakukan simulai investasi. Mulai dari belajar saham sebagai trader atau mengelola perusahaan. Hal ini akan saya bahas di artikel selanjutnya. Jangan lupa untuk follow akun ini dan akun youtube saya di Adhicipta Playground.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H