"Alternatif metode pembelajaran sejarah yang bisa digunakan para guru adalah dengan menggunakan pendekatan Game Based-Learning (GBL)"
Pelajaran sejarah sering kali dianggap sebagai mata pelajaran yang sangat membosankan dan identik dengan belajar menghafalkan nama peristiwa sejarah hingga tanggal kejadiannya.Â
Hal ini tentu membuat para siswa hanya belajar mengandalkan daya ingat atau memori saja. Setelah ujian selesai ingatan atau memori dari pelajaran sejarah itu segera dilupakan.
Apa yang sebenarnya ingin disampaikan dari pelajaran sejarah sebenarnya?Â
Bapak proklamator kita, Bung Karno menyampaikan jargon JASMERAH atau Jangan Sekali-kali melupakan sejarah.Â
Mengapa hal ini penting? karena dengan belajar sejarah kita belajar kebenaran dan kesalahan yang dilakukan oleh tokoh-tokoh dalam menjalani suatu peristiwa.Â
Baca juga :Game Edukasi sebagai Solusi Kejenuhan Siswa pada Pembelajaran Daring
Kita dapat belajar nilai-nilai luhur dan mengasah empati untuk memahami tokoh-tokoh hingga situasi yang terjadi di masa lalu.
Lalu mengapa pelajaran sejarah ini pada akhirnya tidak mampu mencapai tujuan luhur yang ingin disampaikan? Masalah yang terjadi sering kali dalam penyampaian materi sejarah adalah dalam metode pengajaran dan pembelajarannya.
Pada umumnya penyampaian materi sejarah adalah melalui ceramah atau sebatas pada pemutaran film (dimana sumber film dokumentasi sejarah masih sangat terbatas, dan sangat mahal untuk dibuat).Â
Salah satu alternatif metode pembelajaran sejarah yang bisa digunakan para guru adalah dengan menggunakan pendekatan Game Based-Learning (GBL).Â
Pendekatan game based-learning ini dapat menggunakan media permainan seperti board game dan card game.
Beberapa board game buatan Indonesia dengan tema sejarah diantaranya adalah:
Mahardika adalah board game sejarah kooperatif  yang fokus pada perjuangan kemerdekaan Indonesia. Para pemain bekerja sama sebagai tim yang terdiri dari tujuh pahlawan nasional dan harus mendirikan pemerintahan sementara, yang tidak boleh gagal menendang militer Belanda dari posisi pendudukan di seluruh negeri.Â
2. SERI LINIMASA SEJARAHÂ
Linimasa sejarah card game adalah sebuah permainan menebak urutan sejarah dengan cara yang mudah dan menyenangkan. Linimasa sejarah card game ini terdiri dari beberapa seri, yaitu seri Kemerdekaan RI, seri para pencipta di bidang Science, Technology, Engineering, Arts, dan Mathematic. dan Seri Kisah 25 Nabi dan Rasul.Â
Baca juga : Mahasiswa KKN Undip Ajak Anak-anak Belajar Sejarah dengan Jelajah Museum secara Virtual
Linimasa Sejarah Card Game ini banyak dimainkan di sekolah dan dirancang untuk digunakan sesuai Kurikulum 2013. Para guru dan siswa bisa bermain dengan cara yang sangat mudah dan menyenangkan.
Apalagi telah banyak Penelitian Tindakan Kelas yang membuktikan bahwa penggunaan Linimasa Sejarah Card Game dapat meningkatkan prestasi belajar dibandingkan dengan metode ceramah.
Dibuat oleh perancang yang sama dengan board game Zamzamy yaitu Kaksam Rizky dari Sebangku Games. Sutasoma adalah board game yang bisa dimainkan cukup banyak pemain, yakni untuk 2-6 pemain. Durasi permainannya sendiri juga relatif singkat hanya sekitar 15 menit dan sudah bisa dimainkan untuk dewasa maupun anak-anak dari usia 7 tahun.
Baca juga : Belajar Sejarah Menggunakan Metode Reenactor
Permainan ini mengambil narasi para pemain sebagai tim arkeolog yang berusaha membebaskan Rama, Roro Jonggrang dan Patung Ganesha. Rupanya mereka telah terkena kutukan dan kini terkunci ke dalam mesin waktu berwujud kartu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H