Obesitas merupakan penimbunan lemak yang berlebihan karena ketidakseimbangan asupan energi dengan energi yang digunakan dalam waktu lama (WHO, 2000). Seseorang digolongkan obesitas jika IMT lebih tinggi atau sama dengan 25. Berdasarkan laporan UNICEF dalam 'Analisis Lanskap Kelebihan Berat Badan dan Obesitas di Indonesia' pada 2022, satu dari tiga orang dewasa di Indonesia mengidap obesitas. Data Riskesdas 2018 juga menyatakan bahwa prevalensi obesitas orang dewasa naik menjadi 35,4 dari sebelumnya 26,3% pada tahun 2013.
Kini, banyak orang mengonsumsi makanan bergizi buruk dengan tidak diiringi keaktifan fisik sehingga berujung obesitas. Selain pola makan dan aktivitas, genetik dan ketidakseimbangan hormonal juga turut menjadi penyebab berat badan berlebih. Pencegahan obesitas dapat dimulai dengan mengontrol aktivitas fisik dan memilih makanan yang sehat. WHO (2020) juga menyarankan tiap individu untuk meningkatkan konsumsi sayuran sebagai sumber berbagai vitamin, mineral, dan serat pangan. Hal ini bisa didukung dengan menerapkan konsep piring makan T, yaitu setengah bagian piring berisi sayur dan buah, seperempat nasi, dan seperempat lauk.Â
Masyarakat perlu mengutamakan konsumsi sumber serat serta membatasi karbohidrat kompleks & sederhana (gula). Hindari juga rokok, soda, dan alkohol. Disamping itu, aktivitas fisik juga harus dilakukan secara teratur. Setidaknya remaja disarankan melakukan aktivitas aerobik selama 150-300 menit setiap satu minggu (WHO, 2020).
Dikarenakan angka kasus yang terus melonjak, pemerintah ikut menggiatkan program kesehatan, salah satunya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS). Program ini mengajak masyarakat hidup sehat dimulai dari sisi internal & meluas ke eksternal. Selain GERMAS, Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) juga ikut berpartisipasi melakukan kegiatan deteksi dini obesitas melalui program CERDIK, yang bermakna Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet sehat dan seimbang,Â
Istirahat cukup, dan Kelola stress. UNICEF dan WHO pun tidak luput memberikan kontribusinya dalam pencegahan obesitas di Indonesia. Lembaga ini menggalakkan kebijakan yang mengontrol izin pangan yang tidak sehat, seperti pajak minuman manis.
DAFTAR PUSTAKA
Andalas, P. (2020, December 20). Cara Mencegah Obesitas. Retrieved from puskesmasandalas.padang.go.id: https://puskesmasandalas.padang.go.id/cara-mencegah-obesitas/
Dwitami, K. P. (2022). Hubungan Konsumsi Sayuran dan Aktivitas Fisik dengan Status Obesias pada Anggota Sekaa Teruna Teruni Eka Manggala Danendra Banjar Tengah Peguyangan Denpasar. Politeknik Kesehatan Denpasar, 15-16.
Indonesia, C. (2020, November 26). Panduan Berolahraga untuk Kesehatan dari WHO. Retrieved from www.cnnindonesia.com: https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20201126115703-255-574771/panduan-berolahraga-untuk-kesehatan-dari-who
Indonesia, K. K. (2018, January 22). Apa itu Obesitas? Retrieved from p2ptm.kemkes.go.id: https://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/obesitas/apa-itu-obesitas
Indonesia, K. K. (2018, November 9). Cegah dan Kendalikan Obesitas Dengan Gaya Hidup Sehat. Retrieved from p2ptm.kemkes.go.id: https://p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2ptm/pusat-/cegah-dan-kendalikan-obesitas-dengan-gaya-hidup-sehat