Mohon tunggu...
Adhi Amanta
Adhi Amanta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Departemen Biologi, Institut Pertanian Bogor

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN IPB Berdayakan PKK Desa Mejoyolosari Melalui Workshop Pembuatan Hard Candy

19 Juli 2023   21:59 Diperbarui: 19 Juli 2023   22:23 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jombang, 15 Juli 2023 - Mahasiswa KKN Tematik (KKN-T) Inovasi Institut Pertanian Bogor (IPB) baru-baru ini mengadakan kegiatan Workshop Hard Candy di Desa Mejoyolosari, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Kegiatan ini bertujuan untuk memanfaatkan potensi jeruk siam yang melimpah di desa tersebut serta mengedukasi anggota PKK mengenai sertifikasi Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) dan sertifikasi Halal Indonesia.

Kegiatan Workshop Hard Candy diisi dengan penyampaian materi edukasi mengenai sertifikasi PIRT dan sertifikasi Halal Indonesia yang dilanjutkan dengan demonstrasi pembuatan hard candy.

Workshop ini dihadiri oleh 24 anggota PKK Desa Mejoyolosari yang antusias untuk belajar cara pembuatan hard candy dari jeruk siam. Selain itu, mereka juga mendapatkan pengetahuan mengenai sertifikasi PIRT dan sertifikasi Halal Indonesia yang sangat penting bagi pengembangan usaha pangan rumah tangga.

Suasana demonstrasi pembuatan hard candy (Sumber: penulis)
Suasana demonstrasi pembuatan hard candy (Sumber: penulis)
Ketua kelompok KKN-T Inovasi Institut Pertanian Bogor, Adhi Amanta, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk memberdayakan masyarakat Desa Mejoyolosari. "Kami ingin memanfaatkan potensi jeruk siam yang melimpah di desa ini dengan mengajarkan cara pembuatan hard candy yang dapat meningkatkan nilai jual produk," ujarnya. 

Selain itu, Adhi juga menambahkan bahwa edukasi mengenai sertifikasi PIRT dan sertifikasi Halal Indonesia sangat penting bagi pengembangan usaha pangan rumah tangga. "Dengan memiliki sertifikasi PIRT dan halal, produk pangan rumah tangga akan lebih mudah diterima di pasaran dan meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk hard candy yang akan dipasarkan," tuturnya. Kepala Desa Mejoyolosari, Supaat, juga mengharapkan kegiatan workshop ini dapat diterapkan dan direalisasikan sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat Desa Mejoyolosari.

Kegiatan workshop ini mendapat sambutan positif dari masyarakat Desa Mejoyolosari, khususnya anggota PKK. Diharapkan, kegiatan workshop ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Desa Mejoyolosari dan meningkatkan kesejahteraan mereka melalui pengembangan usaha pangan rumah tangga. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun