Mohon tunggu...
Adhelya Syafitrah
Adhelya Syafitrah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memecahkan Kode Kegelisahan: Strategi Intervensi Psikologis untuk Anak yang Mengalami Kekeran Seksual

10 Juni 2024   21:03 Diperbarui: 10 Juni 2024   22:43 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menjauhkan anak dari pelaku kekerasan dan orang-orang yang berpotensi membahayakan, melakukan Kerjasama dengan pihak berwenang untuk melaporkan dan menindaklanjuti kasus kekerasan seksual dan mengajarkan anak tentang cara menjaga diri mereka dari bahaya dan bagaimana mencari bantuan jika mereka merasa tidak aman.

d. Meningkatkan kesadaran dan pengetahuan

Mempelajari tentang kekerasan seksual dan bagaimana hal itu dapat memengaruhi anak-anak, mencari tahu tentang sumber daya dan layanan yang tersedia untuk membantu anak-anak korban kekerasan seksual, dan berpartisipasi dalam program edukasi dan pelatihan tentang pencegahan kekerasan seksual.

5. Kesimpulan

Kekerasan seksual terhadap anak merupakan pelanggaran hak asasi manusia yang serius dan dapat menimbulkan dampak devastating bagi kesehatan mental, emosional, dan perilaku anak. Anak-anak yang mengalami kekerasan seksual rentan terhadap berbagai masalah seperti kecemasan, depresi, post-traumatic stress disorder (PTSD), dan kesulitan dalam menjalin hubungan. Intervensi psikologis merupakan komponen penting dalam pemulihan anak-anak yang mengalami kekerasan seksual. Intervensi ini bertujuan untuk membantu anak-anak memproses trauma, mengembangkan mekanisme koping yang sehat, dan belajar untuk menjalani kehidupan yang normal. Beberapa strategi intervensi psikologis yang umum digunakan untuk membantu anak yang mengalami kekerasan seksual antara lain: terapi perilaku kognitif, terapi bermain, terapi eksposur, dan terapi relaksi. Peran orang tua dalam melakukan perawatan dan perlindungan terhadap korban kekerasan seksual diantaranya: membangun kepercayaan dan komunikasi terbuka, memberikan dukungan emosional, memastikan keamanan dan perlindungan dan yang terakhir meningkatkan kesadarn dan pengetahuan.

Daftar Pustaka
Hasiana, I. (2020). Peran Orangtua Dalam Pendidikan Seksual Anak Usia Dini. Wahana, 72(2), 118--125. https://doi.org/10.36456/wahana.v72i2.2725

Machmud, H. (2023). Impact Inces Marham pada Anak (Studi Kekekrasan Seksual pada Anak). Murhum: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 4(1), 176--186. https://doi.org/10.37985/murhum.v4i1.178

Rahmah, V. M., Arifah, I. M., & Widyastuti, C. (2021). Penanganan Kondisi Traumatik Anak Korban Kekerasan Seksual Menggunakan Art Therapy: Sebuah Kajian Literatur [Handling of Traumatic Conditions of Child Victims of Sexual Violence Using Art Therapy: a Literature Review]. Acta Islamica Counsenesia: Counselling Research and Applications, 1(1), 1--12. https://doi.org/10.59027/aiccra.v1i1.83

Zahirah, U., Nurwati, N., & Krisnani, H. (2019). Dampak Dan Penanganan Kekerasan Seksual Anak Di Keluarga. Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 6(1), 10. https://doi.org/10.24198/jppm.v6i1.21793

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun