Mohon tunggu...
Adhel Aprillia
Adhel Aprillia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa FISIP Universitas Sriwijaya

Prodi Ilmu Komunikasi Tahun 2024

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kaesang Kenakan Rompi 'Putra Mulyono', Dinilai Menantang Kritikan Publik

2 Oktober 2024   14:23 Diperbarui: 2 Oktober 2024   14:25 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selasa, 24 September 2024 saat blusukan ke kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang. Terlihat Kaesang mengenakan kaus hitam dilapisi rompi dengan tampak belakang mirip figure ayahnya dan bertuliskan kata 'Putra Mulyono'. Hal ini mendapatkan perhatian luas dari publik karena dinilai sebagai tindakan menantang kritikan yang diberikan kepada Jokowi.

Seperti yang dikabarkan, Mulyono merupakan nama panggilan Jokowi saat masih kecil. Namun mengganti nama menjadi Jokowi karena alasan tertentu. Kejadian ini mendapatkan perhatian besar dan menjadi perbincangan publik sebagai bentuk kritikan terhadap Jokowi. Untuk meredam kritikan dan memutar balikkan keadaan, Kaesang menggunakan kaos tersebut sebagai bentuk pembelaan dan kebanggaan terhadap Presiden Jokowi, ayahandanya.

Tak heran, peristiwa serupa juga pernah terjadi pada Gibran yang mengenakan kaos Samsul untuk melakukan serangan balik pada warganet yang di anggap mengkritik Jokowi pada saat itu. 

Menurut Adi, langkah ini cukup efektif untuk memancing perdebatan di media sosial yang dapat memunculkan kegaduhan baru sebagai serangan terhadap pengkritiknya. 

"Banyak yang mengapresiasi cara yang dilakukan Kaesang melawan para pengkritiknya yang dinilai sangat elegan, tidak banyak bicara serta tidak banyak bermanuver dengan cukup menggunakan kaus yang bertuliskan 'Anak Mulyono'. Dengan begitu, para pendukungnya Kaesang dianggap sangat jenius dan genuine dalam memberikan kritikan balik," katanya. 

Secara kesimpulan, Adi mengatakan bahwa tindakan Kaesang merupakan salah satu bentuk penyampaian pesan secara politik dan pembelaan dengan gaya bahasa anak muda sekarang dalam merespon cemoohan secara santai sebagai instrumen menyerang balik pengkritik.

Disisi lain, kritikus menilai bahwa tindakan ini merupakan bentuk anti kritik dan menentang opini publik yang kritis. 

"Akan tetapi bagi kritikus, cara yang dilakukan oleh Kaesang ini dianggap sebagai sikap tengil karena dinilai seperti tidak mau menerima kritikan dan terkesan menantang logika publik yang selama ini kritis," ujar Adi.

Pada pendapat pakar hukum tata negara dan akademisi dari Universitas Andalas, Feri Amsari menyebut hal ini bukanlah hal yang baik dalam politik. Feri mengganggap bahwa ulah Kaesang merupakan strategi untuk membalikkan keadaan saja.

"Dalam perspektif lain, ini juga dapat menjadi bumerang sendiri karena akan mendapatkan respons sangat negatif. Betapa tidak pedulinya mereka terhadap kritik publik dengan direspons semacam upaya acuh tak acuh atau menertawakan kembali pengkritik keluarga istana dengan memakai baju atau jaket yang seolah mengabaikan pilihan diksi kritik itu sendiri," ujar Feri.

Peristiwa ini tidak ditanggapi oleh Kaesang sendiri, karena mungkin dengan keberadaan dan mengenakan kaos tersebut sudah dianggap membawa pesan tersirat tanpa perlu adanya klarifikasi secara langsung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun