Berbagai tuntutan di era yang serba digital mengharuskan kita beradaptasi agar tidak ketinggalan. Kreativitas pun sudah menjadi hal lumrah yang mesti dimiliki setiap orang. Kreativitas memudahkan kita mengikuti ritme kemajuan zaman.
Tanpa kreativitas, hidup tak akan berwarna, stagnan dan sudah pasti membuat tidak nyaman. Sudah bukan rahasia umum jika hidup saat ini dituntut terus bergerak. Tidak lagi hanya melangkah, namun membuat lompatan-lompatan yang nyata. Teknologi dan ilmu pengetahuan yang berkembang pesat mesti dibarengi dengan kreativitas.
Pergeseran pola belanja ke sistem daring saat ini tentu berdampak ke jasa pengiriman barang. Pergeseran kebiasaan ini kemudian disambut JNE dengan baik. JNE mampu beradaptasi dengan kemajuan zaman dan mengikuti ritme kebiasaan masyarakat. Hasilnya, JNE tetap eksis hingga kini.
Sebagai perusahaan ekspedisi barang terbesar di Indonesia, JNE membuktikan diri bisa bertahan di usia 33 tahun. Sesuatu yang tidak mudah dicapai tanpa didasari kemauan adaptasi, konsistensi, kolaborasi, inovasi dan kreativitas. Hal yang telah menjadi strategi jitu perusahaan selama ini.
JNE yang berada di naungan PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakuri itu terus berproses dari tahun ke tahun. Berbagai inovasi terus dilahirkan hingga membuat perusahaan yang berdiri pada 26 November 1990, ini, memiliki area distribusi yang mencakup lebih dari 83.000 kota dan kabupaten, desa, dan pulau terluar. JNE pun bahkan memiliki gerai penjualan lebih dari 8.000 titik dan mempekerjakan lebih dari 50.000 karyawan di seluruh Indonesia.
Suatu pencapaian yang mustahil dilampaui perusahaan ekspedisi barang lain di Indonesia. Meluasnya area distribusi itu merupakan buah dari kreativitas dan inovasi yang dilakukan selama ini. JNE sangat gigih menggali dan mengobservasi segala potensi yang ada.
Semangat kreativitas yang menggelora itulah yang tidak dimiliki banyak perusahaan ekspedisi barang lain di tanah air. Bisa dibilang JNE telah menjadi perusahaan ekspedisi barang yang namanya telah melekat di hati masyarakat. Pokoknya segala hal yang berkaitan dengan jasa pengiriman, ingatan masyarakat tertuju hanya JNE.
Penulis menyadari betul kehadiran JNE sangat mempermudah lalu lintas pengiriman barang antar daerah di Indonesia. Termasuk pengiriman ke luar negeri. JNE tidak hanya sebagai perusahaan besar. Lebih dari itu, JNE hadir sebagai kawan yang dengan senang hati memberikan solusi agar barang yang hendak kita kirim bisa sampai di tujuan dengan tepat Waktu dan terpenting tanpa cacat sedikit pun. Persis seperti tagline yang diusungnya, yakni Connecting Happiness. JNE hadir agar membawa manfaat bagi banyak orang.
Sudah pasti bahwa JNE pernah berada di titik terendah. Berbagai gelombang sudah pasti pernah menghantam perusahaan. Namun kolaborasi dan kegigihan pantang menyerah yang ditunjukkan sebuah tim perusahaan mampu membawa JNE kembali berada di koridor yang semestinya.
Tak heran JNE mendapat kepercayaan masyarakat hingga saat ini. Belum lagi segala fasilitas yang diberikan seperti pelayanan ramah, proses mudah, tarif murah dan tepat Waktu hanya dimiliki JNE. Profesionalitas tinggi sudah menjadi standar yang tak lagi bisa ditawar. Nilai perusahaan yang menempatkan kejujuran, disiplin, tanggung jawab dan visioner di tingkatan tertinggi patut diacungi jempol.
Empat nilai itu telah menjadi satu kesatuan yang tak lagi bisa dipisahkan. JNE paham betul bahwa yang terpenting dari segalanya adalah empat nilai ini. JNE tidak segan-segan meminta maaf dan bertanggung jawab ketika ada kekeliruan dalam pengiriman barang. Rasa rendah hati itu sudah tumbuh menjadi karakter yang melekat di JNE.
Nilai-nilai seperti yang ditetapkan JNE sudah sepatutnya diterapkan di kehidupan sehari-hari. Sebab seluruh proses yang telah dijalani JNE sangat related dengan kehidupan kita. Tanpa landasan konsistensi, kemauan adaptasi, konsistensi, kolaborasi, inovasi dan kreativitas, sngat mustahil kita bisa survive di era saat ini. Tanpa nilai yang ditanamkan JNE, kita mustahil berada di titik kesuksesan.
Rasa-rasanya kalimat "Hidup yang tidak dipertaruhkan tidak akan pernah dimenangkan" dari seorang intelektual, perintis, dan revolusioner Kemerdekaan Indonesia, Sutan Syahrir, sangat cocok menggambarkan bagaimana perjuangan JNE. Sudah pasti perusahaan ini mempertaruhkan dan mengorbankan banyak hal demi meraih visi menjadi perusahaan logistik terdepan di negeri sendiri yang berdaya saing global.
Bukan suatu hal yang berlebihan tentunya ketika penulis merasa visi yang disematkan perusahaan di website resminya kini telah terlampaui. Bayangkan, berbagai penghargaan dari tahun ke tahun telah diraih JNE dengan mudah. Baik penghargaan dalam negeri hingga berskala internasional telah didapatkan sejak 2021 hingga 2024.
Menariknya adalah ketika perusahaan ini terus digempur penghargaan, JNE tetap menjadi perusahaan yang merendah. Dengan artian, JNE tetap berada di lingkaran kesederhanaan. JNE masih memikirkan hal-hal kecil yang kerap diabaikan perusahaan lain. Salah satunya adalah memastikan keamanan data para pelanggannya.
Saking pedulinya, JNE menjadi perusahaan ekspedisi barang pertama di Indonesia yang mendapatkan sertifikasi ISO 270001:2022 untuk Sistem Manajemen Keamanan Informasi. JNE komitmen terhadap Undang-undang (UU) tentang Perlindungan Data Pribadi dan implementasi Peraturan Pemerintah (PP) terkait Penyelenggara Sistem dan Transaksi Elektronik.
Serta Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia tentang Perlindungan Data Pribadi dalam Sistem Elektronik. Karena itu, perusahaan membutuhkan panduan pengelolaan data dan informasi yang baik dan benar serta telah teruji secara internasional.
Selain menjamin keamanan data, JNE hadir membawa berkah bagi lingkungan sekitarnya. Tidak hanya mengirim barang, JNE ikut "mengirim" karyawannya berangkat umrah. Karyawan yang diberangkatkan dengan cuma-cuma sudah memiliki masa kerja 12 tahun. Tentu saja program ini sangat disambut dengan suka-cita oleh para karyawan. Mereka semakin betah terus berkarya dan mengabdi bagi kemajuan JNE.
Setiap tahun ada ratusan karyawan JNE yang diberangkatkan umrah oleh perusahaan, baik itu karyawan kantor pusat maupun kantor cabang. Tercatat sudah ribuan karyawan yang bisa mewujudkan mimpi pergi umrah ke Tanah Suci. Warisan ini telah ada sejak Soeprapto Soeparno pendiri JNE masih ada.
Soeprapto Soeparno juga dikenal sebagai leader yang enggan melakukan PHK karyawan saat kondisi JNE tidak baik-baik saja. Manajemen lebih memilih meringankan beban hidup para karyawannya dengan memberikan tunjangan beras untuk para karyawan saat krisis moneter 1998. Setiap bulan, semua karyawan JNE baik yang ada di kantor pusat maupun kantor cabang mendapat jatah beras sebanyak 10 kg. Teknis pembagiannya dibagi dua kali dalam sebulan. Masing-masing beras 5 kg, maupun dibagikan secara langsung sekali dengan beras 10 kg sekaligus.
Soeprapto Soeparno wafat 23 Juni 2015, silam. Namun segala warisan kebaikan dan kepeduliannya masih abadi sampai saat ini. Tentu kita semua ingin seperti Soeprapto Soeparno meninggalkan warisan yang bermanfaat bagi semua orang. Kisah-kisah yang dibangun Soeprapto Soeparno bersama JNE pun telah menjadi inspirasi bagi penulis sendiri dalam menata hidup dan mencapai tujuan hidup yang sesungguhnya. Segala hormat, penulis haturkan selamat ulang tahun buat JNE ke 33 tahun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H